Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, optimistis megaproyek Makassar New Port atau MNP bisa rampung pada Oktober 2018. Keyakinan Menteri Budi merujuk pada hasil pemantaun langsung dan laporan dari pelaksana maupun PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV.
Menteri Budi diketahui memantau langsung perkembangan proyek strategis nasional di Kawasan Timur Indonesia pada Rabu (12/9). Dalam kunjungannya, Menteri Budi didampingi oleh Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung; Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, Rahmatullah dan General Manager Terminal Petikemas Makassar, Yosef Benny Rohy.
Menurut Menteri Budi, secara teknis pembangunan MNP sebenarnya sudah selesai. Saat ini, hanya tinggal tahap penyelesaian akhir, termasuk dengan mendatangkan peralatan. "Tinggal tahap finishing dan mendatangkan peralatan saja. Mestinya bisa diresmikan pada Oktober tahun ini," kata Menhub, dalam keterangan persnya, Kamis (13/9/2018).
Menteri Budi menyampaikan daya tampung atau kapasitas penumpukan petikemas yang dimiliki MNP cukup besar. Berdasarkan laporan yang diterimanya mencapai 1,5 juta TEUs per tahun. Hal tersebut penting untuk perkembangan industri yang ada di Makassar ke depannya nanti.
"Oleh karena itu, sangat penting juga bagaimana industri-industri yang ada di Makassar untuk saling berkolaborasi dengan Pelindo IV. Dengan begitu, ekspor impor dari dan ke Makassar bisa meningkat," terang dia.
"Tujuannya bagaimana efisiensi itu tercapai. Bagaimana kecepatan proses bongkar muat itu bisa tercapai dan akhirnya kegiatan ekspor juga menjadi lebih banyak," sambung Menhub.
Kata Menteri Budi, semakin besar volume ekspor dari Sulsel, maka investasi industri yang ada di pintu gerbang Indonesia Timur itu juga pastinya akan bertambah.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung, menyampaikan hingga pertengahan September 2018, perkembangan pembangunan MNP Tahap IA telah mencapai 82,86%. Terdiri dari Paket A 94,84%, Paket B 82,58% dan Paket C 64,84%.
"Hingga 11 September 2018, realisasi kegiatan untuk Paket A yaitu upper structure dermaga," kata Doso.
Sementara realisasi kegiatan untuk Paket B meliputi pekerjaan revetment, pengecoran saluran precast, pekerjaan perkerasan paving block dan rigid, serta pekerjaan dredging kolam putar. Untuk Paket C, kegiatan yang sudah terealisasi yaitu produksi core 1-5 kg, produksi underlayer 5-10 kg, pemasangan core breakwater (1-5 kg) dan pemasangan toe protection breakwater (100-160 kg).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: