Berawal dari kegemaran membuat handbouquet bunga setiap kali ada teman yang berulang tahun, Nana Sarinah (48) mengaku selalu mendapat pujian untuk hasil kreasi tersebut. Ia juga kerap mendapat pertanyaan tentang dari mana handbouquet tersebut ia dapatkan. Bahkan tidak sedikit teman-teman Nana yang berebut untuk berfoto bersama bunga miliknya.
Sampai akhirnya, Nana mulai melihat peluang untuk menjadikan kreativitasnya sebagai sebuah bisnis. Nana pun semakin mantap untuk berbisnis karangan bunga dengan menyaksikan para UKM bunga emperan di sekitar Rawabelong yang harus membuang bunganya jika tidak habis terjual, karena layu dan busuk. Menurutnya, untuk bisa membantu para UKM bunga agar bisa menambah keuntungan maka harus ada yang membantu mereka untuk menjual bunga tersebut. Maka Nana pun mulai membuat bisnis karangan bunga.
Dengan modal sebesar Rp20 juta untuk sebuah workshop kecil di Rawabelong, Nana mulai menjalankan usaha karangan bunga. Bagi Nana, tempat belum menjadi sesuatu yang penting untuk bisnis karangan bunga karena mayoritas pelanggan memesan melalui online.
"Yang penting pelayanan cepat, harga murah, dan bunga segar, kita mampu bersaing," kata Nana kepada Warta Ekonomi di kantornya, belum lama ini.
Wanita yang kemudian melabeli usaha karangan bunga dengan nama Nana Florist ini mengaku dirinya mendapatkan permintaan pasar yang semakin hari semakin banyak. Bahkan di momen-momen spesial seperti valentine dan hari raya, Nana sering kebanjiran order, meskipun harga bunga melambung tinggi hingga tiga sampai lima kali lipat dari biasa.
Padahal, menurut Nana, promosi yang dilakukan hanya dari mulut ke mulut dan media sosial. Bahkan produknya seringkali digunakan di setiap acara pemilihan Miss Earth, Putri Pariwisata, The Super Model Sang Juara, acara penerimaan award para pengusaha, hingga acara-acara kementerian.
Adapun, jenis bunga yang banyak diminati pasar di antaranya bunga rose dan lily. Karena jenis bunga tersebut memiliki kualitas lebih dari segi ketahanan dan memiliki banyak pilihan warna. Sementara untuk jenis produk Nana Florist, jenis yang paling banyak diminati yaitu handbouquet, standing flowers, bunga papan, korsase, bunga pot, dan berbagai jenis karangan bunga yang disesuaikan dengan permintaan customer.
Perjalanan bisnis karangan bunga tersebut ternyata tidak semulus harapannya. Nana mengaku kesulitan dan membutuhkan kesabaran ekstra untuk menangani sumber daya manusia (SDM) yang diakuinya masih jauh dari standar yang diharapkan, seperti kedisiplinan, ketelitian, kualitas, dan pelayanan. Karena komplain yang datang seringkali soal kedisiplinan dan hasil yang sempurna.
Untuk menjaga kualitas dan keunggulan Nana Florist, ia menugaskan setiap karyawan untuk memfokuskan diri pada keahlian masing-masing.
"Misal untuk yang specialist handbouquet, dia khusus handbouquet dan untuk papan bunga beda lagi orangnya. Jadi kita bisa menghasilkan yang terbaik buat customer karena setiap orang punya karya beda-beda, ada yang bagus di handbouquet tapi bunga papan jelek. Nah kalau saya memberikan orderan kerja sesuai dengan keahlian masing-masing," ungkap Nana.
Nana tidak hanya menjual bunga dari toko sendiri. Ia berperan seperti e-commerce, yakni dengan memanfaatkan para penjual bunga di Jakarta dan sekitarnya untuk kemudian dibina sesuai dengan standar Nana Florist guna ikut melayani permintaan market Nana Florist.
Ke depan, Nana berencana untuk menjual karangan bunga secara online ke seluruh wilayah Indonesia tanpa perlu memiliki toko bunga.
"Dengan cara terjun ke desa-desa untuk membina dan mengajarkan para ibu rumah tangga merangkai bunga supaya mereka memiliki penghasilan dan mengajarkan bagaimana memasarkan secara online," harapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: