Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan menekankan KTT AS-Korea Utara yang pertama kalinya pada bulan Juni sebagai prestasi diplomatik dalam pidatonya yang akan datang di PBB.
Trump akan menyampaikan pidato di Majelis Umum PBB pada Selasa (25/9/2018).
Tahun lalu dalam pidato pertamanya di Majelis Umum PBB, Trump mengkritik pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara. Dia juga menyebut pemimpin negara itu Kim Jong Un dengan sebutan "rocket man".
Sejak KTT Juni lalu, Amerika Serikat dan Korea Utara belum membuat kemajuan tentang cara untuk melanjutkan dengan masalah denuklirisasi, dan pembicaraan bilateral pun terhenti.
Trump mengatakan pada Senin (24/9/2018) bahwa dia mengharapkan pertemuan kedua dengan Kim akan segera berlangsung, di lokasi lain selain Singapura, seperti dilansir dari NHK, Selasa (25/9/2018)
Juga dalam pidatonya yang akan datang, Trump kemungkinan akan menekankan sikap kerasnya terhadap Iran, termasuk meningkatkan sanksi ekonomi. AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir antara Iran dan 6 negara besar.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengindikasikan bahwa Trump akan memperjelas kebijakan "America First" dalam pidato PBB dengan mata tertuju pada pemilihan paruh waktu bulan November.
Haley juga mengatakan Trump akan berbicara tentang kedaulatan AS, bukan dalam rangka mengesampingkan multilateralisme, tetapi kedaulatan AS adalah prioritas utama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: