Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelindo IV Siap Soft Launching Makassar New Port

Pelindo IV Siap Soft Launching Makassar New Port Kredit Foto: Pelindo IV
Warta Ekonomi, Makassar -

PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo IV mulai melakukan persiapan soft launching Makassar New Port (MNP) sebagai proyek strategis nasional. Hal itu ditunjukkan dengan mendatangkan alat container crane di lokasi pembangunan pelabuhan baru tersebut. 

Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang, mengatakan dengan kedatangan alat tersebut, untuk pertama kalinya juga kapal sandar di dermaga Makassar New Port. "Kapal yang sandar adalah kapal yang membawa crane untuk pengoperasian terminal petikemas di MNP nanti,” kata dia, Senin (8/10). 

Dia menuturkan usai kunjungan Menteri BUMN, Rini Soemarno, pada Jumat (5/10), Menteri Rini langsung memerintahkan untuk segera mendatangkan crane ke MNP. Berselang dua hari, tepatnya Minggu (7/10), alat tersebut akhirnya tiba. 

Menteri Rini sendiri sangat mengapresiasi upaya PT Pelindo IV yang semakin mempercepat progress pembangunan MNP. Dengan begitu, akhir tahun ini segera diresmikan dan beroperasi secara optimal.

Rini juga mengapresiasi langkah dan inisiatif direksi dan manajemen Pelindo IV yang menambah panjang dermaga sepanjang 42 meter.  

Farid mengungkapkan bahwa pihaknya terus menggenjot pembangunan MNP agar segera rampung sesuai target yang ditetapkan. “Akhir tahun ini segera diresmikan,” ujarnya.

Dia menyebutkan, secara teknis pembangunan MNP sudah selesai. Tinggal tahap finishing dan mendatangkan peralatan saja. 

Menurutnya, daya tampung atau kapasitas penumpukan petikemas yang dimiliki MNP cukup besar, yaitu mencapai 1,5 juta TEUs per tahun. Hal ini penting untuk perkembangan industri yang ada di Makassar kedepannya nanti. 

Hingga 5 Oktober 2018, progress pembangunan MNP Tahap IA telah mencapai 85,78%. Terdiri dari Paket A 98,38%, Paket B 85,10% dan Paket C 68,84%. "Sampai dengan 5 Oktober 2018, realisasi kegiatan untuk Paket A yaitu upper structure dermaga dan finishing.

Sementara realisasi kegiatan untuk Paket B meliputi pekerjaan revetment, pengecoran saluran precast dan pekerjaan perkerasan paving block. Untuk Paket C, kegiatan yang sudah terealisasi yaitu pemasangan core breakwater, pemasangan toe protection breakwater dan pemasangan main layer.

Pada 31 Januari 2018, pihaknya juga sudah mulai mengebut pekerjaan Paket D yang kini realisasi fisiknya sudah mencapai 7,70% dengan realisasi pekerjaan yaitu jalan akses, pemancangan, pembetonan, pemesanan rangka baja dan pemesanan material mekanikal/elektrikal. 

Farid mengatakan, sistem dermaga yang diaplikasikan adalah secant pile dengan sistem boring yang bisa mengefisiensikan waktu dan biaya dengan kualitas yang lebih baik, di mana penerapannya baru ada dua di dunia, yaitu di Liverpool dan Makassar New Port.

“Dermaga ini adalah dermaga modern yang terkoneksi dengan jaringan kereta api Trans Sulawesi dan akan dioperasikan terintegrasi dengan pusat logistik Kawasan Berikat,” katanya.

Dia menambahkan, kekuatan dermaga lebih kuat dari dermaga standar 67% dengan daya dukung per meter persegi 2.000 ton.

“Menteri BUMN juga akan segera berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk percepatan pembangunan tol yang terkoneksi dengan MNP dan sertifikasi lahan dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: