Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Viva Optimistis Industri TV Bakal Bertahan di Tengah Hantaman Film Streaming

Viva Optimistis Industri TV Bakal Bertahan di Tengah Hantaman Film Streaming Kredit Foto: TV One
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Visi Media Asia (Viva) optimistis jika industri penyiaran televisi bisa bertahan di tengah ancaman film streaming dan layanan televisi berbayar (Over The Top/OTT), lantaran publik tetap menyukai konten bernuansa lokal.

"Kami optimistis walaupun ada ancaman dari OTT, tetapi kami meyakini industri penyiaran televisi di Indonesia akan tetap survive," kata Direktur Viva Neil R Tobing dalam konferensi Indonesia Digital Summit 2018 di Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Dia menjelaskan, sejauh ini penonton di dalam negeri masih akan tetap menyukai konten-konten bernuansa lokal yang dihadirkan industri pertelevisian.

"Penonton di Indonesia lebih menyukai konten dengan flavor lokal," ucapnya.

Berdasarkan survei Nielsen, kata Niel, pada televisi berbayar terdapat sepuluh konten tertinggi ditonton melalui Pay-TV yang merupakan televisi nasional.

"Saat ini, OTT sedang luar biasa, seperti Netflix dan Iflix, sayangnya di Indonesia belum ada, masih asing semua OTT-nya," ucap Neil.

Namun, jelas dia, industri penyiaran televisi harus berbenah dan konsisten menampilkan konten berkualitas untuk menjaga loyalitas penonton.

"Selain itu, inovasi digital konten-konten di televisi bisa ditayangkan secara digital atau portal, telepon selular dan komputer," imbuhnya.

Dia menambahkan, upaya pengembangan industri penyiaran tersebut pada 24-26 Oktober 2018 akan dilaksanakan "NXT Indonesia 2018" di Jakarta untuk menyukseskan peta infrastruktur digital melalui transformasi digital.

"Pameran akan dihadiri lebih dari 100 eksibitor dengan 5.000 buyers dan profesional di industri terkait. Kami sedang menghadapi tantangan baru untuk bisa beradaptasi di era transformasi digital yang terus berevolusi," papar Neil.

Sementara berdasarkan penelitian McKisey & Company, pengembangan infrastruktur digital di Indonesia akan membawa peluang perolehan pendapatan senilai US$150 miliar dengan pengguna internet mencapai 143,26 juta orang atau 50% dari total penduduk Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: