- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Hadapi Krisis Keuangan, Emiten Bakrie Group (VIVA) Catat Rugi Bersih Rp3,28 Triliun
Kinerja keuangan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) pada tahun 2023 terus menunjukkan tren negatif. Hingga akhir tahun, emiten Bakrie Group ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp3,38 triliun, meningkat drastis hingga 96,74% dibandingkan dengan kerugian tahun sebelumnya sebesar Rp1,71 triliun.
Laporan keuangan yang dirilis Jumat (29/11/2024), menunjukkan bahwa penurunan pendapatan bersih menjadi salah satu penyebab utama. Pendapatan VIVA anjlok dari Rp1,69 triliun di 2022 menjadi hanya Rp1,19 triliun di 2023.
Baca Juga: Obligasi Jatuh Tempo, Hartadinata Abadi (HRTA) Siapkan Dana Segini untuk Pelunasan
Selain itu, membengkaknya beban lain-lain turut memberikan tekanan besar pada kinerja keuangan VIVA. Beban lain-lain ini melonjak menjadi Rp3,07 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp1,74 triliun pada 2022.
Komponen utama beban tersebut mencakup beban bunga dan keuangan sebesar Rp1,47 triliun, beban dan denda pajak sebesar Rp584,86 miliar, serta beban penghapusan persediaan program sebesar Rp329,99 miliar, yang pada tahun sebelumnya tidak ada.
Kondisi liabilitas perusahaan pun semakin memburuk. Total liabilitas VIVA tercatat meningkat menjadi Rp12,99 triliun pada 2023, dibandingkan Rp10,45 triliun pada 2022. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp12,7 triliun merupakan liabilitas jangka pendek sementara sisanya sebesar Rp289,54 miliar merupakan liabilitas jangka panjang.
Baca Juga: Grup VIVA Rampungkan Restrukturisasi PKPU, Fokus Pengembangan Bisnis Digital dan Konten
Di sisi lain, defisiensi modal atau ekuitas negatif VIVA juga membengkak menjadi -Rp5,12 triliun, melonjak signifikan dibandingkan ekuitas negatif tahun sebelumnya yang sebesar -Rp1,58 triliun. Adapun total aset Perseroan tercatat Rp7,87 triliun yang terdiri dari aset lancar Rp2,88 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp4,99 triliun.
Kondisi ini mencerminkan tantangan berat yang dihadapi VIVA dalam upaya memulihkan kinerjanya. Dengan berbagai tekanan finansial yang terus meningkat, VIVA perlu langkah strategis yang signifikan untuk membalikkan kondisi dan memastikan keberlanjutan bisnis di masa depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement