PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) mengklaim bahwa pihaknya telah berhasil tumbuh sehat dan berkualitas dengan naiknya pembiayaan sebesar 21% setelah melewati kuartal ketiga di tahun 2018.
Direktur Utama BTPS, Ratih Rachmawaty, menuturkan bahwa pertumbuhan pembiayaan di atas rata-rata industri perbankan tersebut tetap diiringi dengan kualitas pembiayaan yang sangat baik. Hal itu dilihat melalui rasio kredit bermasalah yang tercatat berada dalam posisi rendah, yaitu sebesar 1,56%.
“Sampai periode ini, BTPN Syariah telah mencatatkan peningkatan total asset sebesar 32% menjadi Rp11,30 triliun serta outstanding pembiayaan sebesar Rp6,96 triliun atau tumbuh sebesar 21% dibandingkan periode yang sama di tahun 2017,” ungkap Ratih dalam keterbukaan informasi yang diterima di Jakarta, Senin (22/10/2018).
Selain itu, BTPS juga menegaskan bahwa dana pihak ketiga (DPK) juga ikut tumbuh sebesar 18% atau setara dengan Rp7,25 triliun dibandingkan dengan posisi September 2017 yang hanya sebesar Rp6,17%.
“Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) juga sangat kuat sebesar 39,7% serta laba bersih setelah pajak (NPAT) yang sangat baik sebesar Rp698 miliar atau tumbuh 49% dari periode yang sama di tahun 2017,” tambah Ratih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih