Dukung Inklusi Keuangan, Rupiahplus Salurkan Rp2,5 T Pinjaman Online
Rupiahplus mendukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencapai target 75% masyarakat memiliki akses ke industri keuangan pada tahun 2019. Salah satunya dengan memberikan pinjaman online yang menjangkau warga yang selama ini sulit mengakses kredit atau tidak terjamah oleh sistem perbankan konvensional.
Chief Corporate Communications Officer Rupiah Plus, Randy Salim, mengatakan RupiahPlus hadir di Bali untuk mensosialisasikan jasa pinjaman cepat dan terpercaya yang disediakan bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan mendesak baik untuk bantu membayar uang sekolah, biaya berobat, membuka usaha sendiri, atau kebutuhan sehari-hari lainnya.
Sejalan dengan hal tersebut, RupiahPlus turut meramaikan acara “Fintech Days 2018” yang diselenggarakan OJK di beberapa titik di Denpasar dan Kuta dari 25-27 Oktober dalam rangka mensosialisasikan keuntungan fintech dan khususnya peer-to-peer lending ke masyarakat Bali.
Pemerintah Indonesia menargetkan inklusi keuangan mencapai 75% penduduk di tahun 2019, dan perusahaan-perusahaan pinjaman online seperti RupiahPlus turut berkontribusi pada target tersebut dengan menjangkau warga yang sulit mengakses kredit atau tidak terjamah oleh sistem perbankan konvensional.
“RupiahPlus adalah salah satu platform kredit tanpa jaminan pertama di Indonesia dimana pinjaman dapat diajukan sepenuhnya melalui aplikasi ponsel. Kami menjunjung tinggi konsep ‘kredit membuat hidup lebih baik’ dan bertujuan memberikan pinjaman yang aman dan nyaman kepada pengguna layanan kami di 488 kota di seluruh Indonesia,” kata dia di Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Melalui aplikasi ponsel RupiahPlus, pengguna dapat menyelesaikan seluruh proses pengajuan, pencairan pinjaman, dan pengembalian pinjaman. Tidak perlu jaminan dan hanya butuh KTP dan Anda dapat mengajukan pinjaman. Supaya lebih efisien, kami menggunakan mekanisme otomatis untuk review pengajuan pinjaman dan alhasil cuma dibutuhkan 20 menit untuk mencairkan pinjaman. Kami menyediakan layanan pinjaman tunai berupa Rp800 ribu dan Rp1,5 juta dengan jangka waktu jatuh tempo 14 hari.
“Sejak pertama berdiri April 2017 lalu, publik menunjukkan respon yang sangat positif terhadap layanan kami: hingga kini volume pinjaman untuk seluruh Indonesia telah mencapai sekitar Rp2,5 triliun rupiah. Untuk provinsi Bali sendiri, volume pinjaman untuk tahun 2018 saja sejauh ini mencapai Rp4,5 miliar,” tambah Randy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: