Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ratusan Ton Sampah Nyangkut di Pintu Air Manggarai

Ratusan Ton Sampah Nyangkut di Pintu Air Manggarai Warga berada di sekitar Bendung Katulampa di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (5/2). Bendung Katulampa menunjukkan status siaga satu setelah ketinggian muka air mencapai 220 sentimeter, hal tersebut disebabkan tingginya intensitas yang mengguyur wilayah Bogor dan Puncak dari malam hingga pagi hari. | Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hujan deras di Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (11/11) petang hingga malam mengakibatkan ratusan ton sampah menggenang dan tersangkut di pintu air Manggarai, Jakarta Pusat.

Kepala Satuan Pelaksana Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Rohmat, di Jakarta, Selasa, mengatakan sampah tersebut tidak langsung datang seketika hujan turun namun beberapa jam setelahnya.

"Ketika itu setelah hujan besar malamnya, baru sekitar pukul 02.30 WIB sampah mulai penuh di pintu air Manggarai ini," kata Rohmat ditemui di kantornya.

Sampah itu sendiri, tutur Rohmat, terdiri atas berbagai jenis mulai yang berasal dari alam seperti batang pohon, hingga sampah rumah tangga seperti plastik, styrofoam sampai kasur bahkan kulkas.

"Sampah itu diangkut mulai dari Senin (12/11) pagi sekitar pukul 07.00 WIB hingga pukul 22.30 WIB, dan hari ini dilanjutkan kembali," ujar Rohmat.

Hingga saat ini, sampah yang diangkut dari pintu air Manggarai sebanyak 77 truk berkapasitas masing-masing truk sekitar dua ton, dengan rincian 66 truk pada Senin (12/11) dan 11 truk pada Selasa hingga pukul 14.00 WIB. Petugas pun masih melakukan pekerjaan untuk mengangkut sampah tersebut.

Terkait dengan jenis sampah yang beragam dan mungkin tidak masuk akal seperti kasur dan kulkas, Rohmat mengaku hal tersebut sering kali terjadi kala hujan deras melanda.

"Saya juga tidak mengerti bagaimana itu bisa terjadi, apa karena air banjir jadi terbawa atau dibuang karena air sedang banyak, saya gak ngerti lah. Yang jelas kami bersihkan saja," ucap Rohmat.

Sampah tersebut sendiri, disebut Rohmat, kerap menjadi salah satu penyebab banjir karena air tidak leluasa mengalir. Namun dengan sudah banyaknya sampah yang diangkut, maka kini debit air di pintu air Manggarai terpantau di batas normal sekitar 600 centimeter.

Sampah tersebut sendiri dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Jalan Perintis Kemerdekaan dan selanjutnya dibawa oleh truk yang lebih besar ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: