Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Impor Sulsel Alami Penurunan Dibanding Bulan Lalu

Impor Sulsel Alami Penurunan Dibanding Bulan Lalu Aktivitas di PT Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/8). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Indonesia pada Juli 2018 mencapai US$16,24 miliar atau meningkat 25,19 persen jika dibandingkan dengan ekspor pada Juni 2018. | Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Makassar -

Nilai barang yang masuk (impor) ke Sulawesi Selatan lewat beberapa pelabuhan di provinsi ini selama sebulan penuh atau pada Oktober 2018 mengalami penurunan 13,18 juta dolar Amerika Serikat dibandingkan dengan periode September 2018.

"Ada penurunan sekitar 13,88 juta dolar AS. Nilai impor pada September 2018 itu sebesar 101,50 juta dolar AS menjadi 88,32 juta dolar AS pada Oktober 2018 atau secara persentase itu turunnya 12,99 persen," ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi, BPS Sulsel Akmal di Makassar, Jumat.

Ia menjelaskan turunnya nilai impor pastinya menjadi hal yang baik, apalagi jika dibarengi dengan peningkatan nilai ekspor komoditi unggulan provinsi ini.

Impor yang paling besar nilainya terjadi pada komoditas bahan bakar mineral (BBM) dengan nilai sebesar 41,23 juta dolar AS atau dengan persentase secara keseluruhan nilai impor itu sebesar 46,68 persen.

Sedangkan untuk komoditas ampas atau sisa industri makanan mencatat nilai transaksi sebesar 11,41 juta dolar AS atau sekitar 12,91 persen secara keseluruhan.

Pada posisi ketiga, pupuk mencatat nilai transaksi sebesar 8,71 juta dolar AS (9,87 persen), kemudian disusul komoditas gandum-ganduman dengan nilai sebesar 8,21 juta dolar AS (9,87 persen) serta besi dan baja juga mencatat nilai transaksi sebesar 4,94 juta dolar AS (5,60 persen) dari total nilai ekspor Provinsi Sulsel.

"Dibandingkan dengan September 2017 maka bahan bakar mineral mengalami penurunan -22,10 persen, ampas atau sisa industri meningkat 19,39 persen, gandum-ganduman turun sebesar 19,43 persen. Untuk besi, baja dan pupuk itu sebelumnya tidak ada terlalu memberi andil di bulan sebelumnya tapi langsung meningkat drastis permintaannya," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: