Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno optimistis pengoperasian Jalan Tol Solo-Ngawi sepanjang 90,43 km dapat memicu perkembangan pariwisata daerah. Sebab, adanya jalan tol akan mempermudah dan mempercepat akses dari dan menuju destinasi wisata yang ada di Solo, Sragen maupun Ngawi.
Di mana diketahui, Jalan Tol Solo-Ngawi dapat memangkas waktu tempuh dari yang semula 3 jam via jalan raya, sekarang dapat ditempuh hanya dalam waktu 1,5 jam.
Rini menambahkan, terpangkasnya waktu tempuh diharapkan juga dapat mempercepat distribusi logistik dan menciptakan konektivitas baru.
"Destinasi wisata di sepanjang Solo sampai dengan Ngawi cukup banyak. Di Karanganyar, yang terkenal ada Tawamangu. Di Sragen ada wisata air panas Bayanan, Situs Arkeologi Sangiran, hingga wisata hiking Gunung Kemukus," jelas Rini di sela peresmian Jalan Tol Trans Jawa segmen Sragen-Ngawi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Rest Area Rest Area KM 538, Sragen.
Ngawi pun tak kalah menarik, di sana terdapat destinasi wisata sejarah, seperti Benteng Van Den Bosch dan Museum Trinil. Ada pula wisata peninggalan sejarah lain seperti Rumah Dr Radjiman Wedyodiningrat, tokoh pendiri Badan Pergerakan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Menurutnya, dengan terdorongnya pariwisata berkat jalan tol, secara kontiniu bisnis kuliner, kerajinan tangan sampai dengan penginapan pun akan turut menggeliat. Kenaikan permintaan untuk layanan barang dan jasa tersebut dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan perekonomian daerah.
"Pemerintah pun senantiasa akan mendorong peran BUMN untuk terlibat dalam perkembangan tersebut. Sekaligus untuk meningkatkan daya saing produk-produk daerah. BUMN bisa ikut memajukan potensi-potensi tersebut dengan berbagai upaya, baik lewat peningkatan pelayanan umum seperti listrik dan telekomunikasi, penyaluran kredit usaha oleh BUMN perbankan, hingga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)," ujar Rini.
Beberapa saat sebelum Jalan Tol Sragen-Ngawi diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Rini sempat melakukan seremonial Gowes Sepeda sejauh 10 km bersama 1.000 milenial di KM 528 Jalan Tol Sragen. Acara tersebut diikuti oleh Direktur Utama BTN Maryono, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, dan pejabat Kementerian BUMN.
Sebagai tambahan informasi, Jalan Tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi bisa langsung dilewati oleh masyarakat mulai malam ini tanpa dikenakan tarif, mengingat masih dalam masa sosialisasi. Ruas tol ini baru akan dikenakan tarif mulai Kamis, 6 Desember 2018 pukul 00.00 WIB.
Jalan Tol Solo-Ngawi terbagi atas tiga seksi, yakni seksi 1 Ngawi-Klitik sepanjang 4 km sudah beroperasi sejak 30 Maret 2018, seksi 2 Kartasura-Sragen (35 km) sudah diresmikan 15 Juli 2018, dan seksi 3 Sragen-Ngawi (51 km) yang baru saja diresmikan.
Jalan Tol Solo-Ngawi menghubungkan Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi di Jawa Timur. Untuk memudahkan mobilisasi pengguna, jalan tol ini dilengkapi dengan delapan Gerbang Tol (GT), yakni GT Colomadu, GT Bandara Adi Sumarmo, GT Ngemplak, GT Purwodadi, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur, dan GT Ngawi. Beroperasi penuhnya Jalan Tol Solo-Ngawi menambah lengkap jaringan megaproyek Jalan Tol Trans Jawa yang tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: