Go-Jek di Peringkat Ke-17, Indonesia Berpotensi Jadi Negara Maju Ke-5 di Dunia
Saat ini, dunia bergerak sangat cepat. Kemajuan di bidang teknologi digital bergerak begitu pesat tanpa bisa dihindari. Menurut data di seluruh dunia, digitalisasi dan penggunaan internet sudah di atas 70%. Ada yang di atas 88%. Bahkan, di Eropa telah mencapai 90%.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemenkominfo) Rosarita Niken Widiastuti dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB’9) bertema 'Membangun Indonesia, Menyejahterakan Jawa Barat' di Bandung, Kamis (29/11/2018).
Dengan digitalisasi, dia menegaskan, sudah pasti bisa mengubah dunia. Saat ini, ada 50 koorporasi yang bisa mengubah dunia. Koorporasi di urutan ke-17 berasal dari Indonesia, yakni Go-Jek.
"Kita bisa membandingkan, sebelum ada Go-Jek, mau perjalanan kalau tidak ada kendaraan pribadi, kita harus jalan ke halte, nunggu bus atau angkot. Tapi, sekarang kita bisa dijemput di rumah, kalau kita lapar tinggal Go-Food, mau massage tinggal panggil Go-Massage," ulas Niken seperti dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi Warta Ekonomi.
Maka, menurutnya, banyak sekali perubahan-perubahan dengan aplikasi ini. Go-Jek bisa memberdayakan ratusan ribu sepeda motor dan mobil yang bisa digerakan. Inilah yang disebut ekonomi sharing.
"Dan Go-Jek sebagai perusahaan yang mengubah dunia," ucap Niken.
Berdasarkan survei, Niken menjelaskan, pada 2030 Indonesia berpotensi menjadi negara maju kelima di dunia. Pencapaian Go-Jeklah salah satu tanda kemajuan Indonesia yang sudah terlihat dari sekarang.
"Contohnya, banyaknya capaian di berbagai bidang. Salah satunya ekonomi kita yang cukup kuat di tengah dampak ekonomi global yang sedang berdinamisasi. Buktinya, dolar sempat mencapai Rp15.500. Saat ini, Rp14.300. Padahal, sejumlah negara masih dilanda dampak krisis global. Karena itu, ekonomi Indonesia saat ini bisa dikatakan sebagai ekonomi yang kuat," tegas Niken.
Pemerintah menargetkan pada 2020, Indonesia akan menjadi negara yang kuat dalam ekonomi digital, khususnya di Asia Tenggara. Tanda-tanda ke arah itu sudah terlihat. Salah satunya, sudah ada empat unicorn Indonesia yang pendapatannya mencapai lebih dari US$1 miliar.
"Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, kita akan menjadi negara yang memiliki ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," tukas Niken.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti