Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sayang, Masih Ada Penceramah yang Suka Marah-Marah

Sayang, Masih Ada Penceramah yang Suka Marah-Marah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyampaikan pidato politik disela-sela peluncuran Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) dan Pembukaan pendaftaran Calon Legislatif PPP 2019 di Kantor DPP PPP Jakarta, Rabu (14/3). PPP meluncurkan website www.siappp..com untuk menjaring bakal calon legislatif dari seluruh nusantara. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menyayangkan masih banyak penceramah yang menampilkan wajah marah saat menyampaikan ceramah, bahkan mudah mencela saat melihat kesalahan orang lain. 

"Bagaimana akan membuat Islam mudah diterima kalau yang membawakan saja mudah marah-marah," kata Romahurmuziy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (3/12/2018).

Politikus yang akrab disapa Rommy itu mengatakan seorang penceramah harus bijaksana melihat permasalahan umat, tidak mudah menyalahkan, apalagi sampai mudah marah-marah.  

Bahkan, lanjut cicit pendiri NU KH Wahab Hasbullah itu, jika ada orang yang bersalah dan menentang dakwahnya maka ia justru harus memintakan ampunan bagi orang tersebut.

"Senjata Kanjeng Nabi Muhammad saat berdakwah adalah kelembutan. Tidak suka marah dan selalu memintakan ampunan bagi orang yang berbuat salah," ujar Rommy.

Rommy meminta semua penceramah mampu meneladani akhlak Nabi Muhammad. Akhlak yang penuh kelembutan itu terbukti berhasil menyukseskan dakwah Islam.

Bahkan, lanjut Rommy, dakwah Nabi Muhammad jauh lebih sukses dibanding para nabi sebelumnya, karena memiliki pendekatan yang jauh lebih baik.

"Akhlak Kanjeng Nabi itu membuat orang jatuh cinta, dan kemudian membuat mereka jatuh cinta kepada Islam," ujar putra cendekiawan Muslim Prof KH Tholhah Mansur itu.

Menurut dia, bulan Rabiul Awal ini, bulan saat Nabi Muhammad dilahirkan, merupakan saat yang tepat bagi umat Islam, terutama para penceramah untuk kembali mempelajari dan meneladani akhlak Nabi Muhammad.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: