Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SandiwaraUno Muncul Karena Ini

SandiwaraUno Muncul Karena Ini Kredit Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tagar SandiwaraUno yang viral di media sosial setelah muncul poster 'Sandiaga Pulanglah', dituduhkan beberapa pihak hanyalah sandiwara cawapres Sandiaga Uno.

Anggota Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo, mengatakan tagar SandiwaraUno tersebut muncul karena didasari prasangka buruk.

"Inilah jadinya kalau berpolitik dilandasi suuzan (prasangka buruk). Politik jadi berisi curiga terus, disertai ucapan negatif," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/12/2018).

Karena itu, sebenarnya Dradjad mengaku malas menanggapi isu tersebut. Juga meminta kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin bicara hal yang substansial saja.

"Saya pribadi malas dengan clebang-clebung politik yang tanpa substansi kebijakan seperti ini. Sebaiknya teman-teman dari parpol pendukung Pak Jokowi fokus saja pada isu kebijakan," katanya.

"Misalkan memberi penjelasan yang benar, mengapa target pertumbuhan 7% gagal dicapai? Mengapa pertumbuhan ekonomi stagnan, tidak meroket? Mengapa penciptaan lapangan kerja lebih jelek dari zaman Pak SBY? Mengapa pengambilalihan Freeport belum tuntas juga? Mengapa pekerja proyek Trans Papua tidak terjamin keamanannya? Dan seterusnya. Debat mengenai substansi kebijakan ini akan jauh lebih produktif dan bermanfaat bagi rakyat banyak," lanjutnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyoroti peristiwa 'pengusiran' Sandiaga lewat poster di Kota Pinang, Sumut. Kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai kejadian itu merupakan rekayasa sendiri dari tim Prabowo-Sandiaga. Momen itu viral dan dianggap sebagai upaya rekayasa tim Prabowo-Sandiaga bermain playing victim.

"Kita juga nggak tahu sandiwaranya yang mana. Kan masyarakat melihat. Ketika (poster) itu mau dilepas, kemudian ada yang melarang di dalam (video) itu. Kan itu keanehan yang muncul. Itu akhirnya kan muncul itu hashtag (tagar). Nggak tahu dari mana, tapi berarti publik kan merespons 'Sandiwara Uno' itu," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: