Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan apa yang diajarkan oleh Presiden keempat Indonesia yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sangat relevan dengan keadaan saat ini.
"Apa yang diajarkan oleh Gus Dur sangat relevan dnegan kondisi saat ini, mulai dari toleransi, pluralisme, antidiskriminasi dan sebagainya," ujar Eko saat peringatan haul kesembilan Gus Dur di Jakarta, Senin (17/12/2018).
Menurut Eko, apa yang diajarkan oleh Gus Dur semasa hidupnya tersebut, merupakan kunci utama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Apalagi di saat seperti ini, yang mana ruang berpendapat semakin terbuka lebar.
Untuk itu diperlukan nilai-nilai toleransi yang mampu menyatukan keragaman bangsa. Bahkan menurut dia, ajaran Gus Dur tersebut adalah kunci bagi keberhasilan peningkatan kesejahteraan dan ekonomi Indonesia. "Karena kunci dari keberhasilan Indonesia untuk menjadi negara maju seperti yang diprediksi survei dari negara lain adalah menjaga kesatuan dan persatuan. Nah Gus Dur, yang diajarkan dengan nilai-Sementara itu,nilai pluralisme itu penting," tambah dia lagi.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan sosok Gus Dur menjadi inspirasinya semasa kuliah pada 1980-an.
"Saya belajar mengenai kebersamaan, moderat saat masih duduk di bangku kuliah, sehingga begitu saya menjadi PNS pada 1990-an, sata lebih bisa menghargai perbedaan pendapat dan keberagaman," kata Nasir.
Menurut Nasir, ajaran Gus Dur itu masih sangat relevan hingga saat ini. Terutama bagi Indonesia yang terdiri atas berbagai macam suku bangsa dan agama. Nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur itu, lanjut Nasir, sangat relevan jika ditularkan ke mahasiswa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil