Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resmi Dibangun, PLTGU Jawa 1 Bakal Rampung Akhir 2021

Resmi Dibangun, PLTGU Jawa 1 Bakal Rampung Akhir 2021 Kredit Foto: Bambang Ismoyo
Warta Ekonomi, Karawang -

PT Pertamina (Persero) hari ini memastikan pembangunan proyek terintegrasi infrastruktur gas dan pembangkit listrik gas (PLTGU) Jawa 1 dimulai. Peresmian ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang didampingi Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan & Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, dan Direktur  Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso.

PLTGU Jawa 1 yang merupakan pembangkit pertama dan terbesar di Asia Tenggara ini memadukan infrastruktur gas (LNG-FSRU) dan pembangkit listrik ini berkapasitas 1.760 MW. Rencananya proyek ini akan rampung pada September 2021.

“Proyek ini merupakan bagian dari komitmen dan kolaborasi BUMN besar Indonesia yakni Pertamina dan PLN, untuk memberikan solusi LNG to Power guna menghasilkan energi bersih dan terjangkau dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Nicke Widyawati di Karawang, Rabu (19/12/2018).

Pengerjaan PLTGU Jawa 1 dilakukan oleh PT Jawa Satu Power, yang merupakan perusahaan konsorsium dari PT Pertamina Power Indonesia (anak perusahaan Pertamina), Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation. Sementara untuk pembangunan konstruksi dipercayakan kepada General Electric (GE), Samsung C&T (Samsung) dan PT Meindo Elang Indah (Meindo), termasuk  pemeliharaan pembangkit listrik selama 25 tahun.

Presiden Direktur Pertamina Power Indonesia (PPI) Ginanjar mengatakan  Pelatakan batu pertama pembangunan proyek infrastruktur gas dan pembakit listrik terintegrasi Jawa-1 ini menandai dimulai tahap II.

Pembangunan pembangkitan listrik ini tentu akan menciptakan multiplyer effect bagi perekonomian wilayah Karawang, Bekasi, dan sekitarnya. Salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja yang mencapai 4.600 orang pada masa konstruksi dan +/-200 orang pada masa operasi, sehingga diharapkan bisa berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja baru serta peningkatan perekonomian daerah.

Dalam proyek ini, GE menyediakan turbin gas paling efisien dengan tingkat emisi terendah 9HA.02, serta layanan pemeliharaan jangka panjang yang meliputi digital solutions, commissioning and installation, parts, field and repair services. Selain itu, Samsung akan menyediakan pekerjaan konstruksi dan peralatan balance of plant untuk pembangkit listrik, sementara Meindo akan menyediakan semua pekerjaan laut termasuk jetty, pipa gas, dan pipa air pendingin.

Konsorsium PT Jawa Satu Power juga menunjuk Samsung Heavy Industries untuk membangun FSRU. Proyek dengan nilai kurang lebih US$1,8 miliar (atau sekitar 26 triliiun rupiah) ini dibiayai oleh konsorsium dengan skema pendanaan non-recourse project financing, dimana pembayaran pinjaman murni bersumber dari proyek itu sendiri. Secara keseluruhan, proyek ini melibatkan lebih dari 20 perusahaan domestic dan internasional.

"Pembangkit Listrik Jawa 1 adalah Proyek penting dan membanggakan. Proyek ini masuk dalam proyek strategis Nasional, KPPIP (Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas) akan mengawasi dan mengawal proyek ini. Saya lega dan senang bahwa segera dibangun," jelas Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dalam acara tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut  Duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr; Duta besar Jepang Masafumi Ishii; Duta Besar Korea, Kim Chang Beom; Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari; serta dihadiri Jajaran Komisaris PT Pertamina (Persero), direksi dan komisaris Pertamina dan PLN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: