Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan kekesalan Prabowo kepada media bukan bentuk strategi politik ala Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Menurutnya, hal itu terkait dengan objektivitas media, terutama yang dimiliki oleh politikus yang memimpin partai politik tertentu.
"Saya bisa katakan ini bukan strategi. Ini tidak dirancang," ujarnya di Jakarta, seperti yang dirilis CNN Kamis (20/12/2018).
Ia menjelaskan, calon pasangan nomor urut 02 itu merasakan ketidakadilan dalam pemberitaan. Misal, Reuni 212 yang diklaimnya dihadiri oleh 11 juta orang.
"Ini dirasakan Prabowo dan Sandi, juga saya, seolah-olah sebagian dari media tidak fair, tidak adil," katanya.
"Bahwa ternyata mereka tidak objektif, seolah menutup berita tentang Prabowo-Sandi, bahkan Reuni 212 juga ditutup," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketum Gerindra, Prabowo geram karena banyak media tak meliput Reuni 212, yang berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Minggu (2/12/2018) lalu. Selain itu, mengeluhkan soal pemberitaan tentang jumlah massa Reuni 212.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim