Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Format Debat Pilpres Dikritisi Demokrat, Jawaban KPU Bikin Kamu Cerdas

Format Debat Pilpres Dikritisi Demokrat, Jawaban KPU Bikin Kamu Cerdas Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pramono Ubaid Tanthowi, mengatakan debat capres 2019 nanti bukanlah kuis tebak-tebakan. Maka para pasangan capres dan cawapres bakal diberi tahu tentang pertanyaan yang akan mereka jawab, tepat sebelum debat capres dimulai.

"Yang dikedepankan adalah penyampaian gagasannya, bukan pertunjukan atau shownya. Lagi pula debat kandidat bukanlah acara kuis atau reality show yang penuh tebak-tebakan. Karena bukan itu substansinya. Toh, yang lebih dibutuhkan pemilih adalah gagasannya, visi-misinya. Bukan shownya," ujarnya di Jakarta, Minggu (6/1/2018).

Menurutnya, karena debat capres bukan tebak-tebakan, maka pertanyaan dalam debat diberitahukan terlebih dahulu ke pihak pasangan capres-cawapres. Tujuannya, supaya materi yang disampaikan capres-cawapres di panggung debat bisa utuh karena persiapannya lebih baik. Ini sudah sesuai dengan pengertian kampanye dalam Undang-Undang Pemilu, yakni kegiatan meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program atau citra diri peserta.

"Dengan memberikan soal sebelummya, maka gagasan yang disampaikan oleh pasangan calon bisa lebih diuraikan dengan jelas dan utuh. Apa visinya jika terpilih, apa misinya utk membangun bangsa, dan apa programnya untuk mengatasi berbagai masalah rakyat, sehingga publik bisa memberikan penilaian bukan berdasarkan informasi yang sepotong-sepotong," jelasnya.

Meski debat capres bukan pertunjukan tebak-tebakan, namun unsur pertunjukan tetap ada. Sebab hal itu disiarkan oleh stasiun televisi. Maka jalan tengahnya, pemberitahuan soal dalam debat kepada pihak capres-cawapres tak sepenuhnya terbuka. Metode setengah tertutup diterapkan, masing-masing pasangan calon diberi lima soal yang sama dan masing-masing pihak akan mengundi pertanyaan di antara lima soal itu.

"Karena itu maka setiap paslon harus tetap menyiapkan diri dengan serius, karena mereka tidak tahu, soal yang mana yang harus mereka jawab, dan metode ini akan dilakukan untuk beberapa segmen," jelasnya.

Tidak hanya itu, ada pula satu segmen yang sepenuhnya menggunakan metode pertanyaan tertutup, yakni saat masing-masing pasangan calon saling mengajukan pertanyaan satu sama lain. Semua setuju dengan metode tersebut.

"Timses kedua paslon setuju dengan format seperti ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Pengurus DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritik format debat kandidat capres-cawapres yang akan diterapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) 17 Januari mendatang.

Ferdinand menganggap, paslon tidak perlu diberikan pertanyaan beberapa hari sebelum debat dilaksanakan. Sebagaimana diketahui, KPU akan memberikan puluhan pertanyaan dari panelis kepada paslon beberapa hari sebelum debat dilaksanakan. Bahkan saat debat, moderator hanya mengajukan tiga dari puluhan pertanyaan yang diberikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: