Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peneliti Soroti Minimnya Pembahasan Isu Ketenagakerjaan di Debat Final Capres

Peneliti Soroti Minimnya Pembahasan Isu Ketenagakerjaan di Debat Final Capres Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Departemen Ekonomi CSIS Indonesia Adinova Fauri menyebut isu ketenagakerjaan minim diangkat dalam debat Capres terakhir yang digelar Minggu (4/2/24) lalu.

Menurut Adinova, dalam kesempatan pemaparan visi-misi di pembukaan debat, sangat sedikit yang menyinggung soal ketenagakerjaan.

Hal ini menurutnya juga terjadi di isu lainnya karena keterbatasan waktu dalam pemaparan yang diberikan.

“Hampir sama dengan topik lainnya, bagaimana kita bisa lihat sanat minim pemaparan visi-misi terkait dengan isu ketenagakerjaan,” ujar Adinova dalam “CSIS Media Brifing: Menanggapi Debat Kelima Capres-Cawapres” pada Senin (5/2/24).

“Paslon 01-03 sempat menyebutkan terkait upah layak, bahkan paslon 02 sama sekali tidak menyebutkan isu ketenagakerjaan pada visi-misi awalnya,” tambahnya.

Baca Juga: Prabowo Banyak Sependapat Saat Debat Capres, Anies: Gagasan Perubahan Makin Diterima Kandidat Lain

Menurut Adinova, isu ketenagakerjaan seharusnya bisa diperdalam lagi oleh masing-masing kandidat dalam debat terakhir.

Ia menyebut berbagai isu ketenagakerjaan sangat berkaitan erat dengan apa yang dialami dan dirasakan oleh masyarakat.

“Sementara kita tahu sangat banyak isu ketenagakerjaan yang cukup hangat diperdebatkan di ranah publik tidak disentuh dalam perdebatan kemarin. Kita mbil contoh UU Cipta Kerja, upah minimum formulanya diubah lagi tahun lalu, outsoruching, ada kerja kontrak, hubungan kemitraan di era digital, jaminan sosial dll,” jelasnya.

Baca Juga: Adu Klaim Soal Food Estate, Berhasil atau Gagal?

Menurutnya, hal itu cukup disayangkan karena publik belum bisa melihat secara langsung bagaimana pandangan masing-masing kandidat mengenai masalah ketenagakerjaan.

“Topik-topik ini sama sekali luput dari pembahasan dan membuat kita yang coba melihat apa arah ke depan dari paslon cukup sulit untuk melihatnya bagaimana mengambil isu ketenagakerjaan ini,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: