Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di provinsi NTT bertambah menjadi 16 orang dari sebelumnya hanya berjumlah 15 orang. "Jumlah korban meninggal sudah bertambah menjadi 16 orang terhitung Senin (4/1) hari ini," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan NTT Damiana V Djaha kepada wartawan di Kupang, Senin.
Ia menyebutkan tambahan adanya korban DBD yang meninggal itu berasal dari Kabupaten Ende, dimana dengan demikian jumlah korban DBD yang meninggal di Ende sudah mencapai dua orang.
Sementara korban serangan penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypty tersebut, yang dirawat di sejumlah RS di kabupaten itu kini berjumlah 72 orang.
Selain di kabupaten itu, pekan lalu juga dilaporkan bahwa korban meninggal akibat DBD juga menyebar di Kabupaten Kupang, Ngada, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Rote Ndao, Sumba Timur serta Sumba Barat.
Damiana menambahkan bahwa hingga Senin (4/2) jumlah penderita DBD yang dirawat di sejumlah rumah sakit di NTT sudah mencapai 1.563 dari sebelumnya hanya 1.337 kasus. Ia menambahkan bahwa angka itu akan terus berubah karena dari 22 kabupaten kota di NTT baru sembilan kabupaten dan satu kota saja yang melaporkan dampak dari serangan yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypty tersebut. Sementara itu untuk tingkatan penderita DBD, kata dia Manggarai Barat masih menempati urutan pertama dengan jumlah penderita DBD mencapai 353 orang, disusul Kota Kupang 285 orang, dan Sumba Timur 193 orang.
Saat ini kata dia juga sejumlah Puskesmas di NTT sudah membuat posko siaga untuk DBD. Salah satunya di Kota Kupang yang kurang lebih 11 Puskesmas sudah menerapkan hal itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: