Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Budiman Ginting, berharap Satgas Anti Mafia Bola Polri menghukum berat mafia pengaturan skor pertandingan sepaka bola di Tanah Air.
"Sindikat pengaturan pertandingan skor itu, tidak hanya merugikan klub, tetapi juga menghancuran prestasi pesepak bola di Indonesia," kata Budiman Ginting, di Medan, Kamis (21/2/2019).
Baca Juga: Satgas Antimafia Bola Tetapkan Jokdri Jadi Tersangka
Selain itu, menurut dia, jaringan ilegal pengatur skor pertandingan sepak bola tersebut dapat mematikan kemajuan klub-klub dan para pemain yang memiliki prestasi bagus.
"Karena, kalah atau menangnya klub sepak bola yang mengikuti pertandingan liga nasional itu tidak lagi berdasarkan prestasi, tetapi karena adanya permainan mafia bola," ujar Budiman.
Ia menyebutkan praktik permainan kotor di dunia sepak bola tersebut diduga sudah berlangsung cukup lama, namun baru kali ini dibongkar Satgas Anti Mafia Bola Polri. Hal itu merupakan "angin segar" dan terobosan baru yang dilakukan Polri untuk menertibkan mafia bola yang selama ini sulit terpantau dan permainan mereka cukup rapi serta sulit terdeteksi oleh aparat kepolisian.
Baca Juga: Satgas Antimafia Dalami Laporan Keuangan PT LI
"Satgas Anti Mafia Bola diharapkan agar proaktif untuk mengusut tuntas permainan pengaturan pertandingan sepak bola itu. Polri melalui Satgas Anti Mafia Bola harus dapat menuntaskan mafia bola dan menghukum berat pelakunya sehingga dapat membuat efek jera," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: