Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Adanya Ruas Tol Trans Jawa Picu Kenaikan Kredit Kendaraan Bermotor

Adanya Ruas Tol Trans Jawa Picu Kenaikan Kredit Kendaraan Bermotor Direktur Utama MTF, Arya Suprihadi di sela kegiatan penyambutan tim roadshow MTF, di Surabaya Sabtu (2/3/2019). | Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Dampak pembangunan ruas tol di sepanjang tol Trans Jawa dan kini berimbas pada peningkatan pertumbuhan otomotif  khususnya unit Roda 4 (R4) dan juga memicu pertumbuhan perekonomian daerah.

Perusahaan pembiayaan Mandiri Tunas Finance (MTF) optimis adanya pembangunan ruas tol di sepanjang tol Trans Jawa mampu memicu pertumbuhan 10 persen Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tahun ini.

Direktur Utama MTF, Arya Suprihadi, mengatakan, operasional sejumlah ruas jalan tol baru akan memacu pertumbuhan ekonomi di daerah, sekaligus mendorong masyarakat untuk membeli kendaraan karena faktor kemudahan akses jalan.

"Dengan hal itu,  kami cukup optimistis dengan pertumbuhan pembiayaan kendaraan sebesar 10 persen tahun ini. Apalagi, menurut Gaikindo 70 persen hingga 80 persen pembelian mobil menggunakan kredit," jelas Arya di sela kegiatan penyambutan tim roadshow MTF, di Surabaya Sabtu (2/3/2019).

Baca Juga: Kemahalan, Dirjen Perhubungan Minta Tarif Tol Trans Jawa Diturunkan

Arya menyatakan optimisme itu dibarengi pula dengan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak. Seperti Bank Mandiri, diler mobil, showroom mobil dan berbagai merek mobil. Oleh karena itu, selama kegiatan road show tim MTF juga menyempatkan singgah ke kantor cabang Bank Mandiri dan beberapa diler mobil.

"Kerja sama dengan mereka sekarang memang sudah terjalin, namun akan ditingkatkan supaya ada peningkatan market share dan penetrasi pasar yang lebih cepat," sambungnya

Arya menegaskan, mereka itu memiliki potensi cukup besar bagi pengembangan produk-produk MTF. Bank Mandiri, misalnya, yang memiliki 300.000 pelanggan yang cukup potensial untuk penyaluran kredit kendaraan. Saat ini, setiap bulan MTF melayani kredit kendaraan untuk 9.000 hingga 10.000 pelanggan Bank Mandiri.

Selain itu, MTF juga bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk pembiayaan kendaraan dengan sistem syariah melalui produk BSM Oto. Tahun lalu, penyaluran BSM Oto tercatat hampir 800 persen tingkat nasional sejak tahun 2017  Rp212 milyar dan tahun 2018 mampu  mencapai Rp1,4 triliun. Sementara di tahun 2019 ini ditargetkan  mencapai Rp2 Triliun

Kemudian, diler dan berbagai merek diharapkan juga akan mendongkrak segmen corporate fleet, yakni pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan kendaraan korporasi baik untuk kendaraan roda empat maupun alat berat yang tahun lalu kontribusinya cukup besar.

"Tahun ini penyaluran pembiayan untuk corporate fleet bisa 10 persen hingga 15 persen," papar Arya.

Baca Juga: Tak Agresif, Kenaikan Laba MTF Hanya Dipatok 12% Tahun Ini

Dari sisi produk, MTF juga akan mendorong produk-produk seperti Cash Aja, yakni pembiayaan yang tidak bergantung pada penjualan kendaraan yang tahun lalu penyalurannya mencapai Rp 900 miliar dan tahun ini ditargetkan meningkat menjadi sebesar Rp 2 triliun.

Kemudian, Kredit Kendaraan Milenial yang tahun ini mulai dipasarkan dan diperuntukkan untuk kaum milenial dengan angsuran berjenjang. Produk-produk tersebut diharapkan bisa mendukung target penyaluran kredit tahun ini.

"Tahun ini kami membidik penyaluran kredit sebesar Rp29 triliun," terang Arya.

Target tersebut, imbuh Arya, lebih tinggi dari tahun 2018 sebesar Rp26,9 triliun atau naik 21,6 persen dibandingkan pembiayaan baru tahun 2017 sebesar Rp22,2 triliun. Dari total pembiayaan tersebut, sebesar 73,2 persen disalurkan untuk segmen retail, 23,7 persen untuk segmen corporate fleet, dan sisanya 3,6 persen pembiayaan segmen multiguna dan lain-lain.

Sementara kinerja MTF secara overview di wilayah Jatim, Bali, Nusra di tahun 2018 mencapai pertumbuhan 17,8 persen dari penyaluran tahun 2017. Yaitu Rp2,8 triliun. Selanjutnya di tahun 2019 ditargetkan bisa menyalurkan pembiayaan mencapai Rp3,4 triliun, atau tumbuh 22 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: