Grab mengaku tak memiliki strategi khusus untuk menghadapi persaingan bisnis dengan kompetitornya, Go-Jek, di Singapura. Hal itu disampaikan oleh Presiden Direktur Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata yang ditemui oleh Warta Ekonomi, Rabu (13/3/2019).
Menurut Ridzki, perusahaan hanya fokus untuk memberikan layanan yang dapat memecahkan masalah keseharian pada konsumen di negara itu. Ia tak segan mengakui cara itu merupakan salah satu faktor yang menjadikan Grab sebagai pemimpi pasar di sektor ride hailing.
"Tidak ada strategi khusus, kami fokus memecahkan masalah yang menjadi keseharian konsumen. Itu resep utama, karena itu (beri layanan terbaik) kami memimpin pasar," ujar Ridzki kepada Warta Ekonomi di Restoran Gyan, Plaza Kuningan, Jakarta.
Ia pun mengatakan, tak ada perubahan signifikan dengan kemunculan Go-Jek di Singapura. Dengan bangga, dirinya justru menyebutkan inovasi-inovasi yang dibuat oleh Grab untuk kebutuhan konsumen dan mitra.
Baca Juga: Grab Incar Tiga Startup Lokal Asal Indonesia
Laki-laki yang sebelumnya menjabat sebagai Managing Director Grab Indonesia itu berujar, "Tidak ada perubahan (karena ekspansi Go-Jek ke Singapura), kami tetap fokus pada konsumen. Teknologi kami baik dari segi keamanan dan inovasi. GrabCar ada inovasi, layanan sewa, GrabCar Plus. Ada layanan GrabCar Airport, pembayaran SKCK."
Karena itulah, sebagian hasil pendanaan terbaru dari Seri H Grab akan digelontorkan untuk menciptakan inovasi, khususnya di Indonesia. Tak lupa, mereka juga menginvestasikan dana di bidang keamanan platform.
"Investasi kami di bidang keamanan akan meningkat untuk meningkatkan layanan di Indonesia dalam bidang teknologi. Kami tak bisa sebutkan nominalnya, tetapi Indonesia akan jadi salah satu perhatian khusus," papar Ridzki lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: