Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Suhud Alynuddin, mengatakan polemik peminjaman mobil Ketua Gerakan Reformis Islam (GARIS) yang merupakan eks Presiden ISIS Indonesia, Chep Hernawan kepada Prabowo seolah tengah digoreng.
"Jurus dewa mabuk untuk downgrade Pak Prabowo yang saat ini elektabilitasnya terus naik dan sambutan rakyat yang sangat meriah di setiap kampanye," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/3/2019).
Baca Juga: Jika Menang, Kubu Prabowo Akan Lanjutkan Program Jokowi
Karena itu, Suhud heran peminjaman mobil oleh Chep itu kemudian dikaitkan dengan dukungan ISIS kepada Prabowo. Padahal tudingan itu jelas tidak berdasar dan salah alamat. Apalagi, Chep juga telah menegaskan tak terkait dengan ISIS lagi.
"Tudingan itu jelas tidak berdasar dan salah alamat. Karena kalau memang betul yang meminjamkan mobil itu (Ketua Ormas GARIS) terlibat ISIS dan berbahaya, kenapa bebas berkeliaran tidak ditangkap oleh aparat?," terangnya.
Ia meminta semua pihak untuk tak lagi menggunakan kampanye hitam. Baik BPN maupun TKN Jokowi-Ma'ruf Amin untuk tak lagi menggunakan cara-cara yang memicu kontroversi.
Baca Juga: Hasil Survei, Jokowi Masih Unggul dari Prabowo, Berikut Presentasenya
"Sudahlah setop gunakan kampanye hitam. Mari fokus pada kampanye sehat berbasis data dan program. Jangan lagi gunakan cara-cara yang hanya memicu kontroversi di masyarakat," jelasnya.
Polemik peminjaman mobil Toyota Vellfire berwarna hitam dengan nomor polisi B 264 RIS oleh Ketua GARIS kepada Prabowo itu sebelumnya ramai disorot netizen. Mereka menyoroti Chep yang pernah membuat pengakuan kontroversial sebagai 'Presiden' ISIS Indonesia dan mengaku cukup mengenal beberapa petinggi ISIS.
Chep kemudian mengakui memang telah meminjamkan mobilnya kepada capres nomor urut 02 itu. Namun ia membantah terlibat dengan ISIS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim