Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hello Unicorn, Masih Niat IPO Gak?

Hello Unicorn, Masih Niat IPO Gak? Kredit Foto: Pixabay
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan jika sudah melakukan pertemuan dengan para start up unicorn yang ada di Indonesia. Terakhir, Bursa melakukan pertemuan dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek) yang memiliki valuasi senilai US$9,5 miliar pada 3 Maret 2018 lalu, yang artinya pertemuan tersebut sudah setahun berlalu. 

 

Sayangnya, hingga saat ini belum kunjung ada perusahaan start up unicorn yang berniat untuk menjadi perusahaan publik melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Padahal, kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Bursa bahkan sudah membuka pintu baru bagi para start up unicorn untuk mencatatkan sahamnya. 

 

“Kita sudah sampaikan ke mereka, terkait dengan perubahan peraturan di akhir 2018, peraturan sudah keluar 1A. Pintu sudah kita buka lebih dari satu, masuk dari pintu mana kita sudah beri kesempatan,” ucapnya, di Jakarta, Rabu (20/3/2019). 

 

Baca Juga: Bursa: Kami Sudah Buka Banyak Pintu Buat Unicorn

 

Menurut Nyoman, malalui perubahan peraturan 1A Bursa sudah berupaya untuk mengakomodasi para start up unicorn untuk melangsungkan IPO dengan berdasarkan pendapatan yang diperoleh. “Kita sudah akomodasi bukan hanya seperti perusahaan manufaktur, buat mereka yang intangible asset tinggi kita beri pintu masuk berbeda. Ada laba gak? market cap berapa? Revenue berapa? Harusnya bisa, ambilnya dari revenue.” ujarnya. 

 

Dalam paparannya, Nyoman juga membebebrkan jika Bursa juga sudah pernah bertemu dengan PT Tokopedia (Tokopedia) unicorn dengan valuasi US$7 miliar  pada 19 Februari 2016. Sebelum dengan Tokopedia, BEI juga telah melaksanakan meeting dengan unicorn bervaluasi US$1,2 miliar, PT Bukalapak.com (Bukalapak) di 1 Februari 2019. 

 

Hingga kini, lanjut Nyoman, pihak BEI hanya menunggu langkah selanjutnya dari para start up unicorn terkait dengan IPO. Bursa pun memahami jika untuk IPO perusahaan unicorn perlu meminta persetujuan dari para pemegang sahamnya terlebih dahulu. 

 

Baca Juga: Investasi Startup Tembus US$5,5 Miliar di 2018, Indonesia Bakal Punya Unicorn Baru?

 

“Kita tunggu dari mereka, jadi mereka perlu dapat approval dari pemegang saham. Jadi untuk go public, tunangan atau berpartner itu pelru berpikir beberapa kali apakah publik pasangan pas, kemudian baru preparation,” jelasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: