Perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) semakin masif diadopsi oleh beragam bidang bisnis. Contoh terbaru, penerapan AI seperti dilakukan oleh GoBear, perusahaan financial technology (fintech) bidang market agregator, yang menyediakan beragam informasi tentang produk keuangan.
Tris Rasika, Country Director GoBear Indonesia, mengatakan, setiap orang memiliki profil yang berbeda sehingga produk yang dibutuhkan berbeda pula. Teknologi AI memungkinkan sebuah market agregator dapat memberikan rekomendasi produk yang tepat bagi siapa pun yang ingin mencari produk keuangan.
Menurut Tris, AI akan mulai bekerja saat seorang pengguna memasukkan profilnya di platform GoBear. Selanjutnya, saat seorang pengguna membandingkan beberapa produk, yang keluar hanyalah produk yang sesuai dengan profil pengguna tersebut. Sehingga produk apa pun yang dipilih, dipastikan produk tersebut sesuai dengan profil pengguna, dan kesempatan untuk disetujui akan lebih tinggi.
"Profiling meliputi umur, gender, pekerjaan, demografi, dan lain-lain. Machine learning akan otomatis menyaring sehingga masyarakat dapat produk yang tepat," jelas Tris.
Baca Juga: Kecerdasan Buatan dan Robot Siap Ambil Alih Peran Manusia di Dunia Kerja
Dengan teknologi tersebut, lanjut Tris, proses pengajuan juga dapat diproses dengan lebih cepat. Karena saat memutuskan memilih sebuah produk, pengguna akan diarahkan untuk mengisi beberapa aplikasi yang dibutuhkan secara online. Dengan demikian, saat pengajuan produk, aplikasi pemohon sudah dinyatakan lengkap. Proses terakhir adalah menunggu telepon dari pihak bank atau lembaga keuangan untuk menginformasikan pengajuan diterima atau ditolak.
"Kalau di Vietnam, sudah tidak perlu ditelepon lagi. Kalau di Indonesia, masih perlu ditelepon untuk memastikan pengajuannya benar apa tidak," ujar Tris.
Tris menambahkan, pelaku fintech market agregator memiliki visi untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. Dengan market agregator, masyarakat akan mendapatkan pemahaman tentang produk keuangan dan mendapatkan rekomendasi yang tepat saat memutuskan untuk menggunakannya.
GoBear adalah startup fintech asal Singapura yang berdiri sejak 2009, dan telah beroperasi di tujuh negara, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Hongkong, Philipina, dan Vietnam. Secara global GoBear telah digunakan oleh sebanyak 29 juta pengguna, di Indonesia sendiri sepanjang 2019 digunakan oleh sebanyak 500 ribu pengguna.
Baca Juga: OJK Kembali Hentikan 168 Fintech dan 47 Investasi Ilegal
Beberapa produk yang ditawarkan, antara lain kredit tanpa agunan (KTA), kartu kredit, asuransi perjalanan, dan asuransi mobil. Ke depan, GoBear juga akan menyasar lembaga keuangan nonbank lainnya termasuk fintech P2P lending untuk menyasar masyarakat unbankable.
"Ke depan kami akan mengakomodasi nonbank, tapi tentu yang sudah terdafar di OJK," ujar Tris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: