Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resmi IPO, Lyft Patok Harga Saham di Angka Tertinggi

Resmi IPO, Lyft Patok Harga Saham di Angka Tertinggi Kredit Foto: Tech Crunch
Warta Ekonomi, California -

Lyft Inc mengumpulkan lebih dari US$2 miliar pada Kamis (28/3/2019) sore, setelah meningkatkan harga per saham menjadi US$72, angka tertinggi dari kisaran harga yang diharapkan, yakni US$70 hingg US$72. Hal itu membuat nilai pasar Lyft terdilusi (pengurangan hasil sekuritas) sebesar US$24 miliar.

Perusahaan melantai di bursa saham Nasdaq padi tadi (29/3/2019) dan menjual saham di bawah simbol ticker “LYFT”.

Lyft menjadi perusahaan pertama yang melakukan IPO di sektor ride-hailing, sehingga langkah mereka mewakili kondisi likuiditas bagi investor pasar privat, yang telah menanamkan miliaran dolar di perusahaan itu. Secara total, Lyft telah mengumpulkan US$5,1 miliar dalam pendanaan utang dan ekuitas, mencapai valuasi sebesar US$15,1 miliar tahun lalu.

IPO Lyft unik karena sejumlah alasan, seperti menjadi perusahaan ride-sharing pertama yang beralih dari privat ke publik. Lyft juga memiliki kerugian bersih terbesar dari bisnisnya sebelum IPO, membukukan kerugian US$911 juta pada pendapatan sebesar US$2,2 miliar pada 2018.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Uber, Lyft Tingkatkan Kisaran Harga Saham IPO-nya

Namun, perusahaan itu juga meraih pendapatan terbesar setelah Google dan Facebook, untuk perusahaan yang belum melakukan IPO. Hal unik lainnya membuat Lyft populer di Wall Street, yakni mengumpulkan penilaian beli dari analis sebelum menetapkan harga saham.

Sementara itu, Uber adalah unicorn perusahaan teknologi berikutnya yang diharapkan melakukan IPO. Mereka akan melantai di Bursa Efek New York, menjadi salah satu IPO yang paling diantisipasi dalam sejarah. Perusahaan itu melaporkan pendapatan US$3 miliar pada kuartal 4 2018, dengan kerugian bersih mencapai US$865 juta. IPO mereka kabarnya akan dilakukan bulan depan.

Perusahaan berikutnya adalah Pinterest. Mereka telah melampirkan S-1 minggu lalu dan mengungkapkan cara mendapatkan profit yang tentunya akan didukung investor Wall Street. Mesin pencari visual itu akan memperdagangkan saham di NYSE dengan simbol “PINS”. Mereka membukukan pendapatan US$755,9 juta tahun lalu, naik dari US$472,8 juta pada 2017. Sementara itu, kerugian bersih perusahaan menyusut menjadi US$62,9 juta tahun lalu, dari US$130 juta pada 2017.

Deretan perusahaan terkenal lain yang merencanakan penawaran saham di 2019, antara lain: Slack dan Zoom. Ada pula Airbnb yang dilaporkan berpotensi melakukan hal tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: