Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, pihaknya tidak khawatir dengan beredarnya Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin saat kampanye relawan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin.
Saat dimintai tanggapannya mengenai hal itu, Hasto meminta waktu untuk membuka dan membaca isi tabloid itu. Dia lalu mengatakan bahwa isinya adalah hal yang baik-baik.
"Tidak ada fitnah. Ini bicara tentang hal-hal yang baik, bicara tentang semangat," ujar Hasto di sela-sela kampanye di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (31/3/2019).
Ia lalu menjelaskan bahwa Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin itu muncul di 2014 sebagai respons atas Tabloid Obor Rakyat yang diluncurkan dengan isi fitnah terhadap Jokowi.
"Maka dengan ini kami melihat Pak Jokowi didukung oleh mereka-mereka yang begitu kreatif menyampaikan kebenaran," kata Hasto.
Sekitar dua minggu sebelum pencoblosan 17 April, di tengah kampanye terbuka kubu Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin kembali diedarkan.
Baca Juga: Jokowi Diteriaki Saja Enggak Dengar, Apalagi Dibisiki
Ratusan cetakan tabloid itu dibagikan kepada para peserta kampanye relawan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di perumahan dan pemukiman sekitar Kota Bekasi. Sekitar 1.000 orang peserta acara yang berkumpul di Lapangan Perumahan Kemang Pratama Bekasi menerima dan membaca tabloid yang diterbitkan sejak 2014 itu.
Namun, berbeda dari 2014 yang bentuknya tabloid, kali ini bentuknya lebih mirip seperti buletin. Ada bulatan khusus menyebutkan "Pelopor Tabloid Mini. Edisi Khusus untuk Simpatisan Capres 01".
Di bagian sampul depan, foto sejumlah kiai dan ulama seperti Ustad Yusuf Mansyur, Habib Luthfi Bin Yahya dipajang. Gambar terbesar adalah KH Maimun Zubair. Ada judul "Fatwa 9 Kiai, Pilih Pemimpin Yang Keluarganya Bisa Diteladani".
Di pojok kanan atas, tampak foto Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ada tulisan 'Budaya Muslimat itu Tawadhu'.
Baca Juga: Jokowi Visioner, Prabowo Biasa Saja
Di kotak redaksi, disebut penerbitnya adalah Komunitas Media Mandiri dengan produser Mastreng. Penanggung jawab Ahmad Zubairin dan Budi Santoso sebagai pimpinan redaksi. Ada sejumlah nama di dewan redaksi termasuk Ahmad Zubairi, Sultonul Hadi, dan ES Danar Pangeran. Kantornya disebut di Jalan Gayung Kebonsari, Surabaya, Jawa Timur.
Ada sejumlah judul artikel. Substansinya kebanyakan adalah wawancara dengan para ulama, liputan soal jalan tol, dan sebuah artikel khusus tentang kisah guru ngaji Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti