Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui PT Hutama Karya (Persero)melanjutkan pembangunan Tol Trans Sumatera. Kali ini Tol Trans Sumatera yang segara dibangun adalah jalan tol yang akan menghubungkan Palembang dan Bengkulu, yaitu ruas Indralaya-Muara Enim dan Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menhub Budi Karya Sumadi bersama dengan Gubernur Palembang Herman Deru menyaksikan penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) ruas Indralaya-Muara Enim dan Muara Enim-Lubuk Linggau oleh Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit di Simpang Kapur, Transad Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa (9/4/2019).
Bintang Perbowo menyampaikan bahwa tol ini akan membantu lalu lintas dari Palembang ke Bengkulu (dan sebaliknya) dengan lebih cepat.
"Ruas tol ini merupakan koridor pendukung, namun jalur ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk distribusi barang, baik dari selatan maupun dari barat, yaitu Bengkulu," terang Bintang.
Baca Juga: Berkat Trans Sumatera Daerah Bakal Semakin Kaya
"Pembangunan jalan tol ini juga menantang dan akan menggunakan teknologi vacuum consolidation method karena struktur tanah di daerah Simpang Indralaya-Muara Enim berupa rawa," lanjut Bintang.
Bintang menambahkan, total nilai investasi pembangunan tiga ruas jalan tol ini sendiri akan mencapai Rp85,51 triliun yang bersumber dari penyertaan modal negara dan pinjaman perbankan.
Ruas Tol Indralaya-Muara Enim-Lubuk Linggau sendiri merupakan dua dari empat ruas yang menghubungkan Palembang-Bengkulu sepanjang 351,3 km. Sementara ruas Tol Simpang Indralaya-Muara Enim akan dibangun sepanjang total 119 km, dan ruas Tol Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau sepanjang114,5 km.
Selain ruas tol tersebut, akan dibangun pula ruas Tol Lubuk Linggau-Curug-Bengkulu sepanjang 95,8 km, di mana PPJT ini telah ditandatangani pada 15 Maret 2019 di Bengkulu. Sedangkan ruas Tol Simpang Indralaya-Palembang sepanjang 22 km telah beroperasi sejak tahun lalu.
Pembangunan konstruksi Jalan Tol Palembang-Bengkulu ini ditargetkan selesai pada akhir 2022-2023 dan dapat beroperasi penuh pada 2024.
Hingga hari ini, Hutama Karya tengah membangun 604 km Jalan Tol Trans-Sumatera, dengan 172 km Jalan Tol Trans-Sumatera yang sudah beroperasi penuh. Setelah ruas Bakauheni-Terbanggi Besar diresmikan, ditargetkan dalam waktu dekat ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 km dikebut pengerjaannya dan selesai bulan ini.
Diharapkan pada pertengahan 2019, seluruh ruas tol dari Lampung hingga Palembang dapat tersambung seutuhnya dan dinikmati oleh masyarakat untuk mudik Lebaran.
Selain untuk mempersingkat jarak tempuh antarprovinsi, Jalan Tol Trans Sumatera ini diharapkan dapat mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan industri hilir di Pulau Sumatera, sehingga dapat menyejahterakan masyarakat di Sumatera. Sumatera Selatan dan Bengkulu yang memiliki potensi komoditas sama, yaitu batu bara, migas, kayu, sawit dan karet sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan industri pabrik produk hilir.
Pengembangan industri ini secara keseluruhan juga diharapkan akan membawa dampak positif secara makro, yaitu peningkatan PDB Sumatera, potensi kontribusi ke devisa negara, serta penciptaan lapangan kerja dan tempat tinggal.
Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi, Rest Area Trans Sumatera Baiknya Diisi UMKM Lokal
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: