Tingkatkan Ekonomi, Rest Area Trans Sumatera Baiknya Diisi UMKM Lokal
Menteri BUMN Rini M Soemarno menginginkan agar rest area (tempat istirahat) yang tersedia di Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar diisi oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) asli dari Provinsi Lampung.
"Saya ingin rest area ini dipadati oleh seluruh UMKM dan usaha asli Lampung, karena kita ingin memajukan daerah, jadi harus ada dukungan dari pelaku usaha," kata Rini saat meninjau Jalan Tol Trans Sumatera, Lampung, Jumat (8/3/2019).
Menurut Rini, bila tempat istirahat ini dipenuhi oleh pengusaha UMKM asli Lampung, maka ekonomi yang ada di daerah ini semakin berkembang.
Baca Juga: UMKM Bisa Ambil Untung dari Kehadiran Fintech
Selain itu, dengan adanya ruang bagi pelaku usaha di Provinsi Lampung, maka akan membuka investasi dan banyak produk asli lampung yang bisa dijual, bahkan dibawa untuk oleh-oleh.
Banyak yang bisa dijual mulai dari keripik pisang, kopi, coklat dan lainnya, karena di Lampung banyak sekali industri rumahan yang telah memiliki sertifikat halal dan sudah ada pemeriksaan dari BPOM.
"Untuk pemilihan usaha dan UMKM yang akan berjualan di rest area, Pemrov Lampung memiliki wewenang dan menentukan yang layak berada di sana," kata Rini.
Menteri BUMN mengharapkan pemerintah di Lampung agar bisa memilih UMKM yang akan berjualan di rest area dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Baca Juga: Seperti Trans Jawa, HK Janji Rest Area Trans Sumatera Diisi 70% UMKM Lokal
Lebih lanjut Rini menjelaskan, di Tol Trans Sumatera ruas Nakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,7 Km akan dibangun delapan tempat istirahat.
"Ada empat di sisi kanan dan empat di sisi kiri, dan pengerjaan salah satu rest area yang dipercepat di KM 87 karena untuk mengejar masa mudik lebaran tahun 2019," katanya.
Dengan dikebutnya pengerjaan tempat istirahat di KM 87 ini akan mempermudah penyediaan sarana seperti mushola, pom bensin, dan fasilitas lainnya.
Sementara itu, ketika ditanya, Menteri mengatakan, mengenai tarif tol sampai saat masih belum ditentukan, karena harus dirapatkan dan dibahas bersama Kementrian PUPR dan pihak lainnya.
"Saat ini masih gratis kan tolnya, kita tunggu saja sampai Kementerian PUPR mengeluarkan tarif sesungguhnya," ujar Rini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: