Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean ikut merespons hasil survei Precision Public Policy Polling (PPPP) Amerika, yang menyebut elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga di angka 51%, sedangkan Jokowi-Ma'ruf sebesar 36%.
Menurutnya, PPPP mempunyai hak untuk melakukan survei tersebut. Ia menganggap lumrah jika ada banyak yang tidak percaya terhadap hasil survei tersebut karena masih ada banyak pihak juga yang masih percaya. Ia mengatakan ketidakpercayaan masyarakat tercipta karena saat ini banyak lembaga yang sudah tidak independen dalam melakukan survei.
Baca Juga: Cek Survei yang Menangkan Prabowo, Kok yang Keluar PPP?
"Kita melihat bahwa lembaga survei sudah tidak bisa lagi memotret realitas elektabilitas di tengah masyarakat. Karena sekarang ini cenderung lembaga survei juga bermain, masyarakat juga bermain, jadi sulit kita memberikan rasa percaya kepada lembaga survei manapun," katanya kepada Warta Ekonomi, Rabu (10/4/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini lembaga survei hanya bunga-bunga demokrasi sehingga hasil survei tidak bisa sepenuhnya dipegang sebagai pedoman. Ia menegaskan pihaknya lebih mempercayai hasil survei internal.
"Kalau bagi kami sendiri untuk saat ini hanya berpegang kepada survei internal karena kami mengawasinya dan tidak di-macam-macamkan," jelasnya.
Sambungnya, ia menyerahkan kepada masyarakat terkait hasil survei PPPP Amerika tersebut. Terkait tudingan PPPP mengeluarkan hasil survei abal-abal, ia meminta ada bukti ilmiah atas tuduhan tersebut.
Baca Juga: Survei Internal BPN, Biar Prabowo Tak Emosional
"Kami biarkan mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Tetapi kami tetap punya keyakinan kepada apa yang kami lakukan sendiri," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil