Juru Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo- Sandi, Nizar Zahro mengatakan kubu TKN Jokowi- Ma'ruf Amin tak perlu bersikap reaktif dan kelewat panik dengan hasil survei dari Precision Public Policy Polling (PPPP), lembaga survei yang diklaim berasal dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Survei PPPP Amerika: Jokowi Kalah dari Prabowo dengan Selisih 16 Persen
"Kami (kubu 02) berkali-kali dibilang kalah (dalam survei) enggak masalah. Ini baru sekali dibilang kalah langsung marah-marah," kata Nizar kepada Warta Ekonomi, Rabu (10/4/2019).
Nizar menambahkan seharusnya kubu TKN bersikap adil dalam menyikapi hasil survei Pilpres 17 April mendatang. Politisi Partai Gerindra ini bilang sigi lembaga survei hanyalah indikator untuk mengukur elektabilitas calon, jadi tidak perlu jumawa, seolah-olah akan pasti menang dan mendahului hasil resmi KPU.
"Survei itu kan cuma alat pengukur rasa elektabilitas. Bisa salah bisa benar. Nanti hasil faktual nunggu perhitungan KPU," pungkasnya.
Dia menilai Kubu 01 tampak bersikap kekanak-kanakan karena hanya mau menerima lembaga survei yang memenangkan Jokowi.
"Kubu sebelah maunya di survei menang terus. Kalau ada yang bilang kalah langsung marah-marah. Tingkahnya seperti kekanak-kanakan. Siap menang tapi enggak siap kalah," jelasnya.
Sebelumnya, hasil survei PPPP disebutkan bahwa 54 persen responden ingin presiden baru dan yang masih menginginkan Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi jadi presiden sebesar 37 persen. Sementara 9 persen responden tidak memberikan jawaban.
Kemudian, ketika ditanyakan siapa kandidat yang akan dipilih jika pemilihan dilakukan saat survei dilaksanakan, 38 persen responden memiilih nama Jokowi. Sementara yang memilih Prabowo sebanyak 40 persen dan sisanya menyatakan belum dapat memutuskan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat