Hal yang paling membahagiakan bagi investor dalam dunia investasi saham adalah mendapat keuntungan dalam bentuk dividen. Namun, tahukah Anda apa itu dividen?
Dividen ialah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham sesuai dengan jumlah kepemilikan saham dalam perusahaan tersebut. Sederhananya, ketika suatu perusahaan menghasilkan laba periode setahun berjalan, sebagian dari pendapatan itu akan dibagikan kepada pemegang saham dan itulah dividen.
Penentuan dan penghitungan dividen
Dividen akan dibagikan secara merata untuk setiap saham (per saham) yang ada dalam perusahaan. Secara nominal, setiap pemegang saham akan mendapatkan nilai yang sama, namun jika diakumulasikan, pendapatan dividen bergantung pada jumlah keseluruhan saham yang dimilikinya.
Baca Juga: Terbaik! 35% Laba Danamon Jadi Hadiah Buat Pemegang Saham
Berkenaan dengan besaran nominal dividen yang diberikan, perusahaan akan membahas dan menyepakatinya melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). Ada tiga indikator penting yang digunakan perusahaan dalam menentukan nominal dividen, yaitu laba bersih perusahaan, dividen payout ratio (DPR), dan jumlah saham beredar.
Menghitung jumlah keseluruhan divden dilakukan melalui mengalikan aba bersih dengan DPR. Dari nominal tersebut, proses selanjutnya adalah menentukan jumlah dividen yang diterima untuk setiap lembar saham. Caranya adalah dengan membagi jumlah dividen dengan jumlah saham yang beredar.
Jumlah dividen = Laba bersih x DPR
Dividen per saham = Jumlah dividen : jumlah saham yang beredar
Baca Juga: Menang Banyak, Astra Otoparts Bagi-bagi Dividen ke Pemegang Saham
Jenis dividen
Keuntungan yang diterima investor dalam bentuk dividen terbagi ke dalam beberapa jenis. Lima jenis dividen yang paling umum, yaitu dividen tunai, dividen saham, dividen properti, dividen janji utang, dan dividen liquidating.
Dividen tunai, yaitu merupakan jenis dividen yang paling umum, di mana setiap pemegang saham akan menerima uang tunai dari perusahaan yang bersangkutan. Namun, penyalurannya dapat dilakukan melalui transfer maupun melalui cek.
Dividen saham, yaitu dividen yang diberikan dalam bentuk saham sehingga jumlah kepemilikan saham investor mengalami peningkatan. Saham yang dibagikan tersebut merupakan saham baru yang diterbitkan perusahaan.
Dividen properti atau yang bisa disebut juga dengan dividen aset, yaitu pembayaran keuntungan yang diberikan dalam bentuk barang. Dalam hal ini, perusahaan dapat membayar aset lain kepada pemegang saham, seperti sekuritas investas dan real estat.
Dividen janji utang atau skrip, yaitu pembagian dividen yang dilakukan dalam bentuk pembayaran pembayaran skrip milik pemegang saham sehingga akan membuat perusahaan tersebut mempunyai utang jangka pendek.
Dividen liquidating, yaitu dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk pengurangan modal perusahaan.
Baca Juga: OCBC Tak Bagi Dividen, Ini Alasannya...
Tanggal penting pembagian dividen
Dalam proses pembagian dividen, investor perlu mencermati beberapa tanggal berikut. Pertama adalah tanggal pengumuman, yaitu ketika perusahaan menginformasikan bentuk dan jumlah dividen yang akan diberikan perusahaan.
Kedua, tanggal pencatatan, yaitu ketika perusahaan mulai mendata setiap nama pemegang saham yang berhak menerima dividen. Ketiga adalah tanggal cum dividen, yaitu hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen.
Selanjutnya adalah tanggal ex dividen, yaitu ketika investor yang membeli saham di luar masa cum dividen sudah tidak bisa mendaftarkan namanya sebagai penerima dividen. Terakhir, yaitu tanggal pembayaran, di mana pada tanggal ini perusahaan akan membagikan dividen dan investor dapat mengambil hak dividen miliknya.
Risiko dan daya tarik dividen
Meskipun dividen merupakan bagian dari laba atau keuntungan perusahaan, pembagian dividen harus dilakukan secara bijak dan penuh pertimbangan. Pasalnya, dividen sangat mungkin menjadi risiko terhadap perkembangan bisnis perusahaan, terutama perusahaan yang masih dalam tahap berkembang.
Oleh karena itu, tak jarang suatu perusahaan memilih untuk menahan dan tidak membagiakn dividen kepada para pemegang saham dengan alasan stabilitas keuangan dan penyelamatan perusahaan.
Sayangnya, keputusan untuk menahan dividen seringkali menimbulkan konflik karena pemegang saham merasa dirugikan dan kemudian memilih menarik kembali saham miliknya dari perusahaan tersebut.
Perlu diketahui bahwa dividen sering menjadi representasi dari kondisi perusahaan. Jika suatau perusahaan mampu mengelola laba dengan baik dan membagikan dividen secara rutin setiap tahunnya, hal itu mengindikasikan bahwa finansial perusahaan dalam kondisi baik sehingga potensi kegiatan usaha yang dijalani semakin besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: