Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dituding Curang, TKN Langsung Naik Darah: Kita Adu Data!!

Dituding Curang, TKN Langsung Naik Darah: Kita Adu Data!! Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (tengah) bersama calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin (kiri) dan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jusuf Kalla (kanan) menyaksikan hasil hitung cepat Pemilu Presiden 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menyatakan akan menunggu hasil resmi dari KPU meskipun sejumlah lembaga survei memenangkan mereka dalam hitung cepat. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga prihatin atas tudingan yang disampaikan sejumlah pihak termasuk kubu paslon 02 yang menyebut terjadi kecurangan dalam Pilpres.

Menurut Arya, sangat gampang untuk membuktikan tuduhan curang yang dianggapnya sengaja dihembuskan pihak-pihak tertentu sehingga masyarakat menjadi bingung dan seolah-olah percaya terjadi kecurangan.

Baca Juga: TKN Siap Adu Data dari Level Kecamatan Hingga Nasional, Kubu Sebelah?

"Enggak susah (bingung). Dibuktikan saja mana kecurangannya dibawa C1 nya, diadu datanya, udah," katanya, Senin (22/4/2019).

Arya menganggap, proses pemilu termasuk hasil penghitungan suara berlangung transparan dan bisa diakses masyarakat luas di TPS. Menurutnya, masyarakat bisa dengan modal handphone untuk mendokumentasikan hasil pemilu.

Baca Juga: Ada Riak-Riak Kecil, Kata Jokowi

Maka itu, kata Arya, kubu 01 sangat siap untuk membawa bukti C1 otentik dan diadu datanya dengan kubu 02. "Enggak takutlah. Orang kamu udah lihat sistemnya kok, suruh tuh BPN (badan pemenangan nasional 02) buka gimana real count-nya, jangan-jangan enggak jelas atau memang enggak jelas," pungkas politikus Partai Perindo itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: