Bupati Klungkung, Bali, I Nyoman Suwirta mundur dari Partai Gerindra setelah dikeluarkan dari grup WhatsApp dan disebut pengkhianat karena sempat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, mengatkan DPP Partai Gerindra tidak mempermasalahkan langkah Suwirta yang mengundurkan diri.
"Patah tumbuh hilang berganti, gugur satu tumbuh seribu," ujarnya di Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Ia menambahkan, pengunduran diri Suwirta tidak berpengaruh. Bahkan partainya tiap bulan mencetak ribuan kader handal nan setia.
Baca Juga: Sopir Ambulans Berlogo Gerindra Dibayar Rp1,2 Juta, Nama Adik Prabowo Ikut Terseret?
"Satu orang mundur nggak ngaruh bagi kami karena tiap bulan kami mencetak ribuan kader baru yang militan dan setia pada perjuangan," jelasnya.
Sebelumnya, Suwirta mengundurkan diri dari statusnya sebagai kader Partai Gerindra. Soal pertemuan dengan Jokowi, ia menjelaskan posisinya saat itu sebagai bupati, bukan kader partai.
"Mereka mengeluarkan saya tidak mediasi. Sekali lagi saya katakan, mereka yang kasih jalan. Jalan itu sudah terbuka lebar, kata-kata bersih-bersih, komitmen, apalagi, saat ketemu Pak Jokowi, (saya) dibilang pengkhianat," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim