Ini Tantangan SDM Teknologi di Era Transformasi Digital di Indonesia
Lebih dari seperempat (26%) dari pemimpin bisnis di Indonesia menggambarkan perusahaan mereka 'sangat matang' secara digital, dibandingkan dengan rata-rata 21% secara global. Sekitar 27% pemimpin bisnis di Indonesia juga mengemukakan organisasi mereka telah membuat keputusan transformasi digital 'sangat baik', di atas rata-rata global (23%).
Kondisi tersebut terungkap dalam penelitian bertajuk “Disruptive Decision Making” yang diprakarsai oleh Telstra, perusahaan telekomunikasi dan teknologi terkemuka dan salah satu perusahaan induk dari telkomtelstra. Penelitian ini mensurvei 3.810 pengambil keputusan senior dari 12 industri di 14 pasar di seluruh dunia, termasuk 350 di antaranya dari Indonesia, mengenai kekuatan dan kelemahan di sekitar inisiatif dan pengambilan keputusan transformasi digital.
Baca Juga: 5 Teknologi Ini Sebaiknya Tidak Diabaikan Pelaku Bisnis
President Director Telkomtelstra, Erik Meijer, mengatakan ada peluang dan tantangan dalam optimisme menyikapi transformasi digital di Indonesia. Ketika pesatnya perkembangan digital berakselerasi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, cara perusahaan Indonesia bertindak menjadi sangat penting bagi masa depan mereka.
“Transformasi digital merupakan suatu keharusan. Karena itu, diskusi telah bergeser dari 'mengapa' digitalisasi itu penting, ke 'bagaimana' itu bisa dilaksanakan dengan sukses," kata Erik di Jakarta, Senin (27/5/2019).
Menurut Erik, tingginya optimisme para pemimpin bisnis di Indonesia ini akan membantu mendorong investasi dan keterlibatan perusahaan untuk program-program penting transformasi digital. Namun, kepercayaan ini harus diimbangi dengan realitas ekosistem digital Indonesia.
Baca Juga: Upaya Telkomtelstra Dorong Lebih Banyak Keragaman Gender di Sektor Teknologi
“Sebagai contoh, Telstra dan The Economist Intelligence Unit (EIU) dalam Indeks Transformasi Digital Asia tahun lalu menempatkan Indonesia di peringkat 11 dari 11 pasar untuk kemampuan dan ekosistem bisnis digital. Untuk memastikan daya saing regional dan domestik, perusahaan di Indonesia harus mewaspadai ekspektasi kemajuan yang melampaui kenyataan dan mengabaikan kompleksitas proyek transformasi, ” paparnya.
Ia mengatakan, transformasi digital tidak hanya bergantung pada teknologi yang tepat, dimana dibutuhkan adanya dukungan budaya yang tepat, orang yang tepat, dan proses yang tepat.
"Transformasi digital yang sukses harus merupakan perjalanan keseluruhan perusahaan yang melibatkan karyawan, meningkatkan keterampilan internal, mengadaptasi struktur dan cara kerja terbaik, serta menciptakan tim yang dapat memaksimalkan teknologi baru," ujar Erik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh