Setelah dirawat secara intensif di Singapura, Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhir, Sabtu (1/6/2019). Namun, ia tak pergi tanpa perjuangan. Sejak Februari lalu, istri dari mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia itu telah berusaha sekeras mungkin untuk bertahan.
Sejak awal Februari lalu, ibu dari AHY itu mulai diopname di National University Hospital, Singapura setelah terindikasi menderita leukimia. Meski awalnya terkejut, ia dan keluarga mulai menerima kondisi itu; menyadari akan ujian yang dberikan oleh Yang Maha Kuasa.
"Setelah hati saya, Bapak, dan keluarga bisa mulai meresapi dan menerimanya, sadarlah saya bahwa Allah Yang Maha Kuasa akan menguji siapa saja hamba-Nya yang dikehendaki. Kali ini saya yang dipilih. Alhamdulillah, baik dokter Singapura maupun Indonesia, berusaha memberikan yang terbaik untuk saya," tulis perempuan yang akrab dipanggil Memo itu dalam akun Instagram (17/2/2019).
Baca Juga: Saya Ingin Mencium Ibu Ani untuk Terakhir Kalinya, Permintaan SBY Menyentuh Hati...
Memo merupakan cerminan perempuan aktif dengan pelbagai aktivitas. Anak ketiga dari tujuh bersaudara tersebut selalu mendampingi sang suami ketika masih berstatus sebagai ibu negara. Tak hanya di bidang politik, Memo juga terlibat di kegiatan sosial.
Berdasarkan laman Antara, anak dari Letnan Jenderal (Purn) Sawro Edhie Wibowo itu dipilih oleh Yayasan Thalassemia Indonesia untuk menjadi ikon pencegahan Thalassemia, penyakit kelainan darah akibat faktor genetika. Ani mengemban tugas untuk menyosialisasikan pentingnya pemeriksaan darah sebelum menikah melalui Kementerian Agama. Tak berhenti di situ, nenek dari Almira itu juga pernah bertugas sebagai Duta Nasional HIV/AIDS dan ASI.
Yang menarik, perempuan bernama asli Kristiani Herrawati itu sempat menimba ilmu kedokteran selama tiga tahun di Universitas Kristen Indonesia (UKI) sebelum akhirnya mengambil program Sarjana Ilmu Politik di Universitas Terbuka.
Namun, mimpinya untuk meraih sarjana di sana harus terputus karena harus pindah ke Korea Selatan, mengikuti orangtuanya yang terpilih menjadi Duta Besar Indonesia di Negeri Ginseng.
Baca Juga: Hari Ini Jenazah Ani Yudhoyono Disalatkan di KBRI Singapura
Laman Viva.co.id menyebutkan, nenek empat cucu itu juga memegang posisi Pelindung Nasional Women International Club (WIC). Tak hanya itu, ia juga menjadi Pelindung Utama Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Melengkapi jejak kegiatan sosialnya, Ani aktif di Persit Kartika Chandra Kirana (Persatuan Istri Tentara), Dharma Pertiwi, Dharma Wanita, bahkan termasuk ke dalam pengurus Partai Demokrat.
Kesampingkan semua kegiatannya sebagai aktivis, perempuan kelahiran Yogyakarta itu juga gemar berkebun, mengambil foto, dan menemani cucu-cucunya bermain. Tak pelak, sosoknya kerap membawa kamera saat mendampingi SBY di kunjungan kerja. Karya fotonya juga sesekali ia kirim ke akun media sosialnya.
Kini perjalanan mantan ibu negara itu harus terhenti. Namun, dirinya sudah tak merasakan sakit lagi. Selamat jalan, Memo, semoga tenang dalam dekapan Sang Ilahi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: