Kehadiran Astra Digital tidak bisa dilepaskan dari empat sasaran strategis.
Presiden Direktur Astra Digital Internasional, Tjap Tet Fa, menyatakan sasaran pertama Astra Group membangun Astra Digital adalah membangun aset atau dikenal sebagai venture builder.
"Astra Digital membangun beberapa platform, seperti marketplace Seva.id bagi seluruh produk Astra Group, ataupun mobility solution yang tujuannya membantu customer yang belum memiliki kendaraan namun ingin nebeng ke luar kota, ataupun Movic bagi yang membutuhkan rental mobil dan CariParkir bagi yang membutuhkan parkiran. Platform-paltform baru yang bisa memberi value kepada customer ke depan akan terus dikembangkan," kata dia kepada Redaksi Majalah Warta Ekonomi, belum lama ini.
Baca Juga: Bangun Politeknik, Astra Gelontorkan Rp600 Miliar
Selain membangun platform, hal yang juga tidak kalah penting bagi Astra Digital adalah membangun tim. Misalnya membangun tim digital marketing dengan kompetensi digital marketing activities lengkap, menyiapkan berbagai fasilitas agar tim digital marketing juga bisa membantu tim integrated digital platform misalnya.
Lalu juga membangun data scientist, yang saat ini jumlahnya sekitar 31 anak muda. Mereka mengolah informasi atau insight yang selanjutnya diteruskan ke divisi bisnis dan selanjutnya mereka mendesain layanan atau produk yang kira-kira cocok untuk konsumen. Secara total, ada sekitar 90 orang di Astra Digital.
Sasaran kedua, berkolaborasi dengan existing business, yang sifatnya brick and mortar (physical/ offline). Misalnya menghubungkan Seva.id dengan Auto2000 untuk menghasilkan kolaborasi positif untuk bisa mendukung pertumbuhan bisnis grup dan memberikan pilihan-pilihan lebih yang lebih baik kepada konsumen.
Di era konsumen yang saat ini sudah memasuki digitalisasi, Astra Digital perlu meng-in-line-kan semua backend system yang dimiliki mulai dari pembiayaan, properti, dan sebagainya untuk menyediakan pengalaman customer yang lengkap atau dikenal dengan O2O. Dengan demikian tidak terjadi lag atau disconnect antara produk digital dengan produk offline.
Ketiga, investasi atau lazim disebut venture capital. Astra Digital menggandeng inkubator early stage startup, Plug & Play, untuk berkenalan dengan berbagai startup. Manakala ada yang bisa bersinergi dengan bisnis Astra Group, ataupun ada ide bisnis unik yang memberikan value kepada customer Astra Group kemungkinan besar akan didanai.
Startup tersebut akan diundang ke Astra Digital untuk berdiskusi lebih lanjut terkait potensi pendanaan. Setidaknya ada tiga kriteria yang dilihat: memiliki unsur sinergi dengan unit bisnis Astra Group, memiliki potensi pengembangan pasar atau skalabilitasnya, serta menciptakan value bagi customer Astra Group. Saat ini ada beberapa startup yang sudah dilirik Astra Digital.
Sasaran keempat, menjadi preferred partner bagi ekosistem luar. Astra Digital terus melihat peluang kerja sama dengan ekosistem luar selain yang saat ini sudah digarap, Gojek. Misalnya di mobility solution, Astra Digital akan segera menggandeng ekosistem airline.
Ketika kru atau pegawai airline ingin pergi ke satu kota kemudian ingin menyewa kendaraan, Astra menyiapkan. Kemudian juga dengan eksistem ritel karena Astra Digital menyadari konsumen Astra Group juga pasti memiliki kebutuhan-kebutuhan lain. Astra Digital sudah menjajaki komunitas-komunitas di Yogyakarta.
Astra Digital ingin menjadi enabler bagi Astra Group untuk menjadi preferred partner bagi perusahaan dalam maupun luar negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: