Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Dagang Diprotes 600 Pengusaha AS

Perang Dagang Diprotes 600 Pengusaha AS Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Walmart Inc, Target Corp dan lebih dari 600 perusahaan lainnya menuntut Presiden AS, Donald Trump agar segera mengakhiri perang dagang dengan China. Dalam sebuah surat yang diajukan pada Kamis waktu setempat, mereka mengatakan bahwa perang dagang ini hanya akan menyakiti konsumen dan perusahaan AS.

Surat ini merupakan yang terbaru dari berbagai surat yang dikirim ke pemerintahan Trump soal pengenaan tarif ke perusahaan-perusahaan China. Kampanye nasional menentang pengenaan tarif ini didukung oleh lebih dari 150 kelompok yang mewakili industri pertanian, manufaktr, ritel dan ICT.

Baca Juga: Forum G20 Sepakat Perang Dagang Berdampak Buruk ke Ekonomi Global

Hal ini jadi signifikan pada saat tensi perang dagang AS-China terus meningkat dan terjadi pada saat aka nada pertemuan antara Trump dengan Presiden China Xi Jining pada G20 Summit tanggal 28-29 Juni di Osaka, Jepang. Trump mengatakan bahwa dia ingin bertemu Xi di sana dan akan memutuskan pada akan memperluas tarif ke seluruh impor dari China setelah itu.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, dengan waktu hanya tiga minggu sebelum pembicaraan antara kedua pemimpin, tanda-tanda perang dagang akan berakhir tampaknya jauh dari harapan. Sumber-sumber Gedung Putih mengatakan bahwa hanya sedikit persiapan yang dilakukan menjelang pertemuan ini, walaupun mereka menyadari bahwa perekonomian global sedang dalam pertaruhan.

Baca Juga: Orang Terkaya di China Was-Was! Akankah Perang Dagang Jadi Perang Teknologi?

“Kami sangat prihatin dengan eskalasi yang terjadi dari perang dagang,” ujar surat tersebut. “Tapi pengenaan tarif yang meluas bukan cara yang efektif untuk memperbaiki pola dagang China. Tarif adalah pajak yang diabayar langsung oleh perusahaan AS….. bukan China.”
Sejauh ini belum ada komentar dari Gedung Putih.

“Perdagangan secara umum baik bagi Amerika, baik juga bagi konsumen… dan saya menyadari sekarang dikritisi soal itu,” ujar Dough McMillon, Chief Executive Walmart.

Dia mendesak agar Trump fokus tentang bagaimana perdagangan membantu seluruh rakyat Amerika dan “bukan menyakitinya.”

Baca Juga: Putin: Hubungan Rusia dengan AS Memburuk, dengan China Justru Berkembang

"Penambahan tarif 25% terhadap impor seniliau US$300 miliar, di atas berbagai pajak dan pungutan lainnya, akan menghilangkan lebih dari 2 juta tenaga kerja,” ujar surat tersebut.

Angka ini, lanjutnya, didapat dari perkiraan konsultan internasional Trade Partnership.
Hal ini juga, lanjutnya, akan menambah biaya rata-rata biaya tambahan sebesar US$2.000 per keluarga (4 orang) dan mengurangai PDB AS sebesar 1 persen.

“Yang pasti eskalasi  perang dagang bukan yang terbaik bagi negeri ini, kedua pihak akan kalah…” tandas surat tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: