Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Garuda Tak Lagi Mendua, Investor Bikin Saham GIAA Mengudara

Bos Garuda Tak Lagi Mendua, Investor Bikin Saham GIAA Mengudara Kredit Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA),  I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara), akhirnya tak lagi menduakan maskapai penerbangan pelat merah nasional tersebut. Usai menjalani penyelidikan KPPU, Ari Askhara resmi mengajukan surat pengunduran diri sebagai Komisaris Utama di PT Sriwijaya Air. 

Sebagaimana yang ramai diwartakan dalam dua hari lalu, Ari Askhara tersandung kasus rangkap jabatan karena menduduki dua posisi strategis dalam waktu bersamaan, yaitu Direktur Utama Garuda dan Komisaris Utama Sriwijaya Air. Padahal, kedua maskapai tersebut merupakan pesaing bisnis sehingga adanya rangkap jabatan itu diklaim akan mengganggu iklim persaingan usaha di industri penerbangan Indonesia. 

Baca Juga: Diperiksa KPPU, Bos Garuda Hengkang dari Sriwijaya Air

Asal tahu saja, kejadian tersebut menambah panjang daftar permasalahan yang terdapat dalam tubuuh Garuda. Alhasil, investor kian geram dan memilih untuk menjauh dari saham Garuda. Hal itu nampak pada perdagangan kemarin, di mana saham Garuda ditutup minus 2,07% ke level Rp378 per saham.

Jika diakumulasikan selama sebulan terakhir, koreksi saham Garuda mencapai 15,42% atau sebesar 33,79% dalam tiga bulan terakhir. Koreksi yang dalam tersebut terjadi seiring dengan kasus pemolesan laporan keuangan Garuda yang hingga kini proses penyelsaiannya masih berjalan.

Baca Juga: Ada Dua Petinggi Lain di Tubuh Garuda Terlibat Skandal Rangkap Jabatan, Duh!

Kendati begitu, investor perlahan mulai menerima keadaan Garuda, terlebih setelah bos besar Garuda hengkang dari Sriwijaya Air. Perlahan, investor mulai kembali mengoleksi saham Garuda hingga mmebukukan nilai asing beli bersih sebesar Rp1,05 juta. Dengan demikian, harga saham Garuda turut mengudara sebesar 1,59% dari378 per saham menjadi Rp384 per saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: