CV Laksana selaku karoseri bus telah melaksanakan standar uji keselamatan UN ECE R80 pada kekuatan kursi bus dan anchorage yang terpasang pada struktur bus. Pengujian ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pada penumpang dan pengemudi, serta meminimalisasi angka korban kecelakaan.
UN ECE-R80 Seat and Anchorage Strength Test merupakan standar pengujian kendaraan. Kebijakan ini berlaku di negara-negara yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Setelah tahun lalu berhasil menerapkan uji guling, kini Laksana menerapkan standar untuk menguji kekuatan dari kursi dan dudukan kursi untuk kendaraan penumpang.
Baca Juga: Laksana Luncurkan Legacy SR2 Double Decker di GIIAS 2018
Laksana selalu mengembangkan inovasinya untuk terus meningkatkan keamanan bagi penumpang dan pengendara. “Oleh karena itu, sebagai bukti keseriusan komitmen Laksana akan safety dari setiap produk bus yang dihasilkan, hari ini kami secara resmi memperkenalkan uji R80 di Laksana,” ujar Direktur Teknik Laksana Bus Stefan Arman dalam acara tersebut yang dilaksanakan di Ungaran, Kantor Pusat CV Laksana, Kamis (11/7/2019).
Laksana, selaku produsen sarana transportasi massal selalu mengutamakan safety yang tinggi demi menciptakan produk bus dengan kualitas yang aman dan terpercaya. “Oleh karena itu, kami terus meningkatkan standar keamanan produk kami dengan menerapkan standar safety tingkat dunia pada setiap bus yang kami produksi,” tambahnya.
Pasalnya, faktor kekuatan kursi juga menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan.
Baca Juga: Angka Korban Kecelakaan Bus Bisa Diminimalisasi dengan...
Menurut Soerjanto Tjahjono selaku Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), angka korban dari kecelakaan bus di Indonesia meningkat karena keadaan kursi bus yang tidak sesuai dengan standar.
"Kalau kursi tersebut kuat dan dilengkapi dengan sabuk pengaman, besar kemungkinan jumlah korban dalam kecelakaan akan lebih sedikit. Itulah mengapa kekuatan kursi dan anchorage sangatlah penting," ungkap Soerjanto yang turut hadir dalam acara tersebut.
Dengan melihat beberapa kasus kecelakaan angkutan massal bus seperti yang terjadi pada kecelakaan bus di Cikidang, Sukabumi dan Cisarua, Puncak, Bogor. Pada insiden itu, kursi – kursi penumpang hampir semua terlepas saat terjadi kecelakaan sehingga mengakibatkan banyaknya korban luka maupun meninggal.
Hal itulah yang menjadi salah satu alasan Laksana untuk mengadakan uji coba tersebut. Soerjanto pun berharap, karoseri bus yang lainnya mulai menerapkan standar dunia ini dan mengutamakan keamanan serta kenyamanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: