Treasury Luncurkan Dua Koin Emas dengan Desain Budaya Indonesia. Minat?
Treasury yang merupakan platform beli, simpan dan jual Emas yang mendukung masyarakat untuk terus #PunyaSimpenan Emas meluncurkan Emas 24 Karat dengan desain mewah menawan layaknya perhiasan, serta kaya akan nilai budaya, yaitu Koin Nusantara.
Anang Samsudin selaku PR Manager Treasury menjelaskan, adanya peluncuran produk tersebut untuk membuktikan bahwa Treasury selalu hadir untuk mendukung setiap harapan masyarakat dalam memiliki simpanan Emas.
"Kali ini, kami mempersembahkan Koin Nusantara sebagai alternatif bagi mereka yang gemar mengoleksi perhiasan dan Logam Mulia sekaligus. Karena Koin Nusantara memiliki kandungan Emas Murni 99,99% dibalut dengan desain yang begitu indah. Sehingga cocok untuk dijadikan koleksi dan simpanan jangka panjang yang bernilai lebih," jelas Anang di Conclave Wijaya Jakarta, Jum'at (2/8/2019).
Baca Juga: Mencoba Treasury, Aplikasi Simpanan Emas Zaman Now | Review
Edisi perdana Koin Nusantara terinspirasi dari Dinar dan ragam budaya di Nusantara, yaitu Songket Pandai Sikek yang mewah dan Tenun Subahnale yang indah. Koin Nusantara tersedia dalam dua edisi, yaitu Koin Nusantara Edisi 1 Dinar Padang dengan berat 4.4 Gram dan Koin Nusantara Edisi 0,5 Dinar Lombok dengan berat 2,2 Gram.
Koin Nusantara Edisi 1 Dinar Padang, terinspirasi dari bangunan Masjid Raya Sumatera Barat di Kota Padang yang atapnya berbentuk gonjong, seperti rumah adat Minang atau Rumah Gadang. Berpadu dengan motif kain Songket Pandai Sikek yang mewah karena terbuat dari benang Emas. Motif Pandai Sikek merupakan cerminan dari falsafah kehidupan yang dianut masyarakat adat minang, yang biasanya dilambangkan dengan hewan, tumbuhan ataupun benda lainya yang memiliki makna tersendiri dari setiap desainnya.
Koin Nusantara Edisi 0,5 Dinar Lombok, terinspirasi dari pulau yang dikenal sebagai Pulau 1.000 Masjid. Masjid Islamic Center Nusa Tenggara Barat menjadi inspirasi karena bangunannya yang terlihat begitu megah dengan Kubah raksasa berwarna keemasan hijau tua bermotif Sasambo, yang mewakili tiga suku di NTB; Sasak, Samawa dan Mbojo. Dipadukan dengan motif Kain Tenun Subahnale yang memiliki ciri khas motif segi enam, dimana di dalam setiap motif tersebut, berisi berbagai corak, seperti bunga atau bentuk abstrak. Nama Subahnale diambil dari kalimat Subhanallah, yang banyak diucapkan selama proses pembuatan kain.
Baca Juga: Mudah Investasi Emas Pakai Aplikasi Treasury
Koin Nusantara dibuat dengan desain eksklusif yang khas dan diproduksi secara terbatas hanya sejumlah 1.000 keping, untuk kedua edisi.
Sementara itu Narantara Sitepu selaku Head of Brand Development Treasury, meyakini dengan desain tersebut mampu menarik dan menjadi pilihan simpanan Emas bagi masyarakat yang ingin memiliki simpanan Emas bernilai lebih. Koin Nusantara juga bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan hadiah bagi orang yang spesial.
Treasury memberikan dua cara yang bisa dipilih oleh pengguna untuk memiliki Koin Nusantara. Pertama, membeli secara Iangsung di Aplikasi Treasury dan Web Treasury.id dengan mengetuk ikon “Koin". Pengguna bisa mendapatkan Koin Nusantara dengan transparan sesuai dengan harga yang tertera dan diperbaharui setiap menit.
Baca Juga: Treasury, Platform Beli dan Simpan Emas Secara Online
Kedua, mencetak Koin Nusantara, bagi pengguna Treasury yang sudah memiliki simpanan Emas yang cukup. Pengguna hanya perlu membayar biaya cetak, pajak dan ongkos kirim. Jika jumlah simpanan Emas belum cukup, masyarakat bisa terus menambah simpanan Emas mulai dari Rp20.000 secara rutin.
Koin Nusantara akan mulai dikirim kepada pemesan mulai 9 Agustus 2019 mendatang. Namun masyarakat Indonesia sudah bisa mendapatkan Koin Nusantara yang diproduksi terbatas melalui Pre Order di aplikasi Treasury ataupun Web Treasury.id.
"Sebagai bentuk dukungan agar masyarakat Indonesia punya simpenan Emas, “Kedepannya, Treasury akan mengeluarkan edisi Koin Nusantara dengan desain berbeda, yang terinspirasi dari kekayaan dan ragam budaya bangsa Indonesia,” tutup Narantara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh