Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Jokowi, Waspadai Manuver Barisan Sakit Hati, Termasuk SBY!!

Pak Jokowi, Waspadai Manuver Barisan Sakit Hati, Termasuk SBY!! Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku khawatir kian mesranya PDIP dengan Gerindra akan menjadi bumerang untuk Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, terbentuknya poros Kertangera dan Teuku Umar, berpotensi akan adanya poros baru untuk menjadi lawan. Sambungnya, ia mengatakan poros ini dinilai hadir karena tidak senang Prabowo Subianto dan koalisi bakal merapat ke pemerintahan.

"Jika poros baru terbentuk, terdiri dari tujuh parpol diluar PDIP dan Gerindra, maka mereka bisa melakukan posisi tawar yang lebih besar dan kuat kepada Joko Widodo nantinya. Poros Teuku Umar-Kertanegara bisa berantakan," katanya kepada wartawan, Sabtu (10/8/2019). 

Baca Juga: Demokrat Sindir Megawati Soal Jatah Menteri: Beda dengan SBY

Baca Juga: Poros Teuku Umar-Kertanegara Bakal Bersatu di 2024?

Lanjutnya, ia menyebut ketujuh parpol tersebut bisa saja bersatu menjadi oposisi besar untuk menekan Jokowi. Menurut Arief, hal tersebut bisa terjadi karena ketujuh parpol tersebut punya chemistry dan histori hubungan yang kuat juga dalam perjalanan politik Indonesia. 

"Misal SBY dengan Surya Paloh juga dekat, SBY dengan Muhaimin juga dekat, SBY dengan Golkar juga dekat begitu juga dengan yang lainnya," kata Arief. 

Bahkan, lanjutnya, SBY dengan di luar kekuatan parpol pun juga punya kedekatan dengan tokoh-tokoh politik lain. 

"Misal SBY-LBP-Hendropriyono yang bisa disebut Three musketer general pengatur kekuasaan di Republik ini," katanya.

Sambungnya, "Jangan anggap enteng SBY loh. Kalau sudah bangun dari kesedihannya dan melakukan kondolidasi politik maka peta politik bisa berubah semua. Jadi ini harus jadi pertimbangan juga. Tidak boleh terlena," tambahnya. 

Lebih lanjut, ia mengatakan Jokowi sangat membutuhkan dukungan politik yang kuat dan penuh untuk menuntaskan program-programnya agar dapat sukses di periode ke dua. 

"Yang bertelinga hendak mendengar dan yang memiliki mata lihat lebih jelas. Gunakan insting dan nalar," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: