Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerindra Harus Bongkar Penumpang Gelap yang Manfaatkan Prabowo, Berani?

Gerindra Harus Bongkar Penumpang Gelap yang Manfaatkan Prabowo, Berani? Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) Samuel F. Silaen meminta Partai Gerindra untuk membuka siapa penumpang gelap yang memanfaatkan Ketua Umum Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Hal tersebut dikatakan menanggapi pernyataan Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, yang menceritakan adanya penumpang gelap di Pilpres yang membuat kesal Prabowo.

"Sekarang mulai terkuak pihak-pihak yang selama ini diduga memboncengi Prabowo," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (10/8/2019).

Baca Juga: Megawati-Prabowo Mesra, Eh Ada yang Kebakaran Berewok!

Baca Juga: Gerindra Sindir Pihak yang 'Kebakaran Jenggot' Kala Jokowi Ketemu Prabowo

Lanjutnya, ia menilai do awal-awal mungkin saja Prabowo tak menyadari diboncengi penumpang gelap. Namun, ia mengatakan meski kelihatan terlambat, Gerindra harus membukanya.

"Tentu Ini jadi problem besar jika Gerindra tidak menuntaskan sendiri 'problem' itu, maka oknum penumpang gelap tersebut akan slalu mencari tumpangan atau boncengan baru, semisal figur kendaraan lain untuk diboncengi lagi," ucapnya.

Menurutnya, hal demikian sangat mencemaskan masa depan bangsa, jika hal ini tidak dibuka. Sambungnya, siapa oknum penumpang gelap yang dimaksud tersebut akan jadi bola liar di tengah kehidupan berbagsa dan bernegara.

"Itu akan menimbulkan kecurigaan yang berkepanjangan yakni saling curiga yang berkelanjutan diantara para elite bangsa ini. Ini juga akan menguras energi yang ada," katanya.

Lebih lanjut, jika diambil contoh, hal ini diibaratkan sebuah penyakit kronis yang sudah menjangkiti organ tubuh tertentu semisal kaki, karena sudah tidak bisa disembuhkan.

"Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sekali suku bangsa. Selain itu negara ini juga memiliki enam agama resmi dijalankan secara berdampingan. Itulah Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan Indonesia. Sayangnya dalam beberapa hal, keberagaman ini justru menjadi masalah yang sangat besar. Bahkan bisa memicu suatu bentrokan hingga perang," ujarnya.

Selain itu, ia menyarankan sebaiknya Gerindra mau membuka oknum penumpang gelap yang dimaksud.

"Disamping itu TNI-Polri harus tegas menegakkan aturan yang ada tanpa pandang bulu, agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Akar masalah ketidakadilan juga dapat memicu disintegrasi sosial," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: