Gary Neville Sarankan Manajemen United Jual Nama Old Trafford Karena...
Legenda Manchester United, Gary Neville, memberi saran kepada manajemen mantan klubnya itu. Ia menyarankan manajemen Man United untuk menjual nama Stadion Old Trafford kepada pihak swasta.
Dengan menjual nama Old Trafford ke pihak swasta, manajemen Man United bisa menerima 80 juta pounds atau sekira Rp1,4 triliun per tahunnya. Lalu uang tersebut dapat dialokasikan manajemen Man United untuk menurunkan harga tiket masuk Stadion Old Trafford yang terhitung mahal.
Saat ini, harga tiket masuk Stadion Old Trafford yang termurah mencapai 40 pounds (Rp700 ribu). Neville berharap dengan dijualnya nama Old Trafford ke pihak swasta, manajemen Man United dapat menjual tiket masuk termurah di kisaran 10-12 pounds, atau Rp175-210 ribu.
Ada alasan tersendiri Neville meminta manajemen Man United untuk menurunkan harga tiket. Dengah harga tiket yang terjangkau, anak-anak muda memiliki kesempatan untuk mendukung langsung Man United ke stadion.
Kehadiran anak-anak muda dapat membangkitkan atmosfer Stadion Old Trafford yang terkesan lesu dalam beberapa musim terakhir. Terakhir saat Man United takluk 1-2 dari Cystal Palace akhir pekan lalu, atmosfer Stadion Old Trafford tak terlalu membahana.
"Saya memberi saran untuk menjual hak nama Old Trafford seharga 60-80 juta pounds per tahunnya. Dengan uang tersebut, Man United bisa menerima 800 juta pounds dalam kurun 10 tahun. Selanjutnya dengan pendapatan di atas, manajemen Man United bisa menurunkan harga tiket masuk seharga 10-12 pounds dan sebagian tiket itu dapat dialokasikan kepada anak-anak muda," kata Neville mengutip dari Daily Mail, Rabu (28/8/2019).
Perihal menjual nama stadion, tim-tim Liga Inggris lain sudah lebih dulu melakukannya. Salah satunya adalah Manchester City yang menjual nama Stadion City of Manchester kepada maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab, Etihad, pada 2011.
Alhasil, sejak 2011 nama stadion Man City berubah menjadi Etihad Stadium. Dari kesepakatan itu, manajemen Man City menerima 400 juta pounds (Rp7 triliun) untuk kesepakatan selama 10 tahun, terhitung sejak 2011.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: