Berkat Transformasi Digital, Kimia Farma dan Pertamina Sabet Penghargaan Se-Asia Tenggara
Kimia Farma dan Pertamina menempati urutan teratas di antara lebih dari 30 kandidat dan meraih penghargaan Enterprise Innovation Award tahunan yang diadakan oleh Asia IoT Business Platform.
Baik Kimia Farma dan Pertamina akan menerima penghargaan mereka pada 28 Agustus 2019 dalam acara Asia IoT Business Platform edisi ke-32. Pemenang Enterprise Innovation Award dari Indonesia akan diundang untuk memamerkan proyek transformasi digital mereka di Singapura pada bulan Februari 2020 bersama dengan pemenang lain dari negara-negara ASEAN, termasuk Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
“Asia IoT Business Platform adalah platform industri yang dinamis, yang semakin relevan di era saat ini, di mana transformasi digital sangat penting bagi bisnis di berbagai sektor,” ujar Direktur Asia IoT Business Platform, Irza Suprapto dalam keterangan resminya, Rabu (28/8/2019).
Baca Juga: Konsorsium Pertamina Segera Kelola Blok Migas West Ganal
Sebuah survei tahunan oleh Asia IoT Business Platform terhadap 1.624 profesional bisnis & teknologi informasi di seluruh Asia Tenggara mengungkapkan, bisnis di belahan dunia ini semakin mengadopsi teknologi digital agar tetap kompetitif.
Dalam beberapa tahun belakangan, persentase perusahaan pada tahap pencarian fakta dan tahap eksplorasi telah menurun, sedangkan jumlah perusahaan yang telah menerapkan solusi IoT telah meningkat secara signifikan di Indonesia. Tahun lalu, 27% perusahaan menyatakan telah mengeksplorasi solusi IoT, yang merupakan sebuah lompatan besar dibandingkan dengan 10% pada tahun 2016.
"IoT memainkan peran penting dalam banyak inisiatif transformasi digital dan edisi ke-32 dari Asia IoT Business Platform ini akan menghadirkan diskusi mendalam tentang IoT dan pameran teknologi IoT terbaru guna membantu perusahaan di negara ini dalam mengadopsi strategi transformasi digital yang tepat," jelas Irza.
Baca Juga: Siap Bersaing dengan Pertamina, Perusahaan Ini Atur Strategi
Kimia Farma merupakan badan usaha milik negara yang khususnya bergerak di industri farmasi dengan tiga segmen utama: manufaktur, distribusi dan ritel. Kimia Farma memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp18,2 triliun (US$1,3 miliar) dan mempekerjakan 11 ribu orang di Indonesia.
Berfokus pada layanan pelanggan dan meningkatkan efisiensi, program Transformasi Digital Kimia Farma mengintegrasikan seluruh rantai nilai operasi, dari bagian manufaktur hingga operasi ritel, serta memanfaatkan big data dan kecerdasan bisnis untuk memberikan nilai kepada berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem “Kesehatan Digital”.
Demikian pula Pertamina, BUMN dengan pendapatan dan laba sebesar masing-masing Rp826,3 triliun (US$58 miliar) dan Rp35,99 triliun (US$2,5 miliar), serta mempekerjakan 31.600 orang di Indonesia.
Pertamina memulai perjalanan transformasi digitalnya setelah mengidentifikasi lebih dari 100 titik masalah pada timnya. Dengan fokus pada efisiensi operasional, beberapa proyek digital berikutnya bertujuan menciptakan standar dan mengimplementasikan tool-tool digital untuk pengadaan di seluruh perusahaan Pertamina dan digitalisasi operasi kilang.
Diluncurkan pada tahun 2017, Enterprise Innovation Award menganugerahkan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan enterprise di Asia Tenggara yang memulai inisiatif transformasi digital dalam perusahaan mereka.
Baca Juga: Mau Rights Issue, Kimia Farma Tunggu Restu Pemegang Saham
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: