Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korban Tewas Penembakan Brutal di Texas Bertambah

Korban Tewas Penembakan Brutal di Texas Bertambah Kredit Foto: Foto/REUTERS/Callaghan O'Hare
Warta Ekonomi, Odessa -

Korban tewas pada insiden penembakan massal di sekitar Odessa, Texas, Amerika Serikat (AS) bertambah. Dikabarkan, saat ini korban tewas sudah bertambah menjadi tujuh orang. Untuk korban luka ada sebanyak 22 orang, termasuk anak perempuan berusia 17 bulan.

 

Diwartakan sebelumnya, penembakan massal terjadi pada hari Sabtu waktu AS. Pria bersenjata yang jadi pelaku penembakan tewas saat baku tembak dengan polisi.

 

Anak kecil berusia 17 bulan yang ikut terkena tembakan bernama Anderson Davis. Dia terkena pecahan peluru di dada kanannya. Keluarga bayi mengatakan, korban juga memiliki lubang di bibir bawah dan lidah setelah ditembak di wajah.

 

Menurut Direktur pemasaran Sistem Kesehatan UMC (United Methodist Church) Texas, Eric Finley, menjelaskan Anderson dalam kondisi memuaskan di sebuah rumah sakit di Lubbock.

 

"Kami memuji Tuhan karena berjalan di samping kami selama waktu ini dan doa kami ditujukan kepada semua keluarga yang berjalan di jalan yang sama ini," kata orang tua Anderson Davis dalam sebuah pernyataan. "Kami merasa sangat terluka untuk keluarga yang orang-orang yang mereka cintai tidak selamat dari tragedi ini."

 

Baca Juga: Penembakan Massal Kembali Terjadi di Texas, 5 Orang Tewas

 

Orang tua Anderson Davis, Kelby dan Garret Davis, memiliki keinginan untuk bisa menyatukan kembali putri kecil mereka dengan saudara kembarnya di rumah.

 

Insiden penembakan berawal saat tersangka yang berada dalam kendaraan Honda warna emas dihentikan polisi di jalur lalu lintas antara Midland dan Odessa. Kepala Polisi Odessa Michael Gerke mengatakan tersangka menembak polisi yang menghentikannya dan melanjutkan aksinya ke sekitar Odessa, tempat dia menembak beberapa orang lain.

 

Pria bersenjata tersebut lantas meninggalkan kendaraannya, kemudian mencuri van petugas Layanan Pos AS dan akhirnya terbunuh dalam baku tembak dengan polisi di dekat bioskop Cinergy.

 

"Anda akan melihat bahwa saya tidak menyebutkan nama subjek ini dan ada alasan untuk itu. Saya menolak," jelas Gerke pada konferensi pers hari Minggu yang menolak menyebutkan nama pelaku. "Saya tidak akan memberinya kemasyhuran atas apa yang dia lakukan."

 

Gerke menambahkan identitas pada akhirnya akan dirilis, tetapi tidak pada forum publik. Informasi dari penegak hukum yang mengetahui investigasi penembakan massal Midland-Odessa mengatakan kepada NBC News, Senin (2/9/2019), bahwa identitas tersangka penembakan adalah Seth Ator, 36. Sumber penegak hukum juga mengatakan penembak baru-baru ini dipecat dari pekerjaannya.

 

Hingga kini, motif penembakan massal masih belum diketahui, namun para pejabat meragukan bahwa aksi pelaku sebagai aksi teroris domestik atau pun internasional. Menurut laporan media setempat, pelaku beraksi dengan senapan AR-15.

 

Pihak berwenang mengatakan ciri-ciri tersangka yaitu pria kulit putih berusia 30-an tahun yang diduga memiliki catatan sejarah kriminal. Gerke mengatakan tidak ada surat perintah penangkapan untuknya pada saat serangan itu.

 

Pihak kepolisian negara bagian, seorang perwira polisi Odessa dan seorang perwira polisi Midland terluka dalam baku tembak. Polisi belum merilis identitas para korban tewas, tetapi disebutkan bahwa mereka berusia 15 hingga 57 tahun. Seorang siswa Sekolah Menengah Odessa termasuk di antara tujuh orang yang tewas. Demikian konfirmasi Ector County Independent School District.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: