Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Defenxor Rilis SIEM Open Source Ramah Kantong

Defenxor Rilis SIEM Open Source Ramah Kantong Toto Atmojo, Presiden Direktur Defenxor. | Kredit Foto: Defenxor
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Defender Nusa Semesta atau Defenxor, anak perusahaan PT Computrade Technology International (CTI), akhirnya meluncurkan proyek Dsiem, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-4, Selasa (10/9/2019).

Dsiem adalah proyek open source untuk event correlation yang dibuat di atas arsitektur elasticsearch dan berfungsi sebagai SIEM (Security Information and Event Management). Proyek ini didesain secara khusus guna membantu analis keamanan di pusat operasi keamanan siber atau security operation center (SOC).

Dsiem sendiri sudah digunakan pada SOC milik Defenxor untuk menjaga keamanan beberapa lembaga pemerintahan, sejumlah BUMN di Indonesia, dan juga menjaga keamanan siber saat momen Asian Para Games 2018 lalu.

Baca Juga: Ini Jurus Trend Micro Memenangi Bisnis Keamanan Siber

Fungsi utama dari Dsiem ini adalah melakukan korelasi antar-security event dan log yang ada, sehingga berfungsi sebagai SIEM. Namun, ada tiga hal yang membedakan Dsiem dari SIEM lainnya, yaitu pertama, sifatnya open source. Dsiem bisa digunakan dan dikembangkan oleh pengembang di seluruh dunia secara bebas tanpa batasan kapasitas dan fungsi, tanpa perlu mengeluarkan biaya. Kode sumber (source code) Dsiem pun bisa diubah dan dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan.

Kedua adalah kapasitas dan kecepatannya karena berjalan di atas platform ELK (Elasticsearch, Logstatsh dan Kibana) Stack, yang terbukti mampu mengolah data dalam jumlah amat besar dengan cepat. Karenanya, Dsiem bisa digunakan semua organisasi dengan berbagai ukuran.

Terakhir, Dsiem didesain untuk digunakan pada security operation center berdasarkan kebutuhan dan pengalaman SOC Defenxor selama ini. Dsiem dapat pula digunakan pada pusat operasi keamanan siber level nasional atau NSOC.

"NSOC adalah inisiatif yang bersifat masif, strategis, dan amat sensitif, maka diperlukan solusi yang efisien dari sisi biaya dan terbuka untuk dievaluasi, bahkan hingga level source code. Maka, Dsiem lebih baik dari sisi biaya dibanding solusi lisensi berbayar, dan source code-nya terbuka untuk dievaluasi," ujar Toto Atmojo, Presiden Direktur Defenxor.

Baca Juga: Multipolar Technology Perkokoh Infrastruktur Keamanan Siber

Yang tidak kalah penting, Dsiem adalah solusi bagi organisasi yang fokus pada anggaran yang tidak terlalu besar. Melihat rata-rata harga lisensi SIEM yang terbilang mahal, sehingga adopsinya rendah, maka Dsiem dapat jadi acuan awal untuk organisasi atau perusahaan mendapatkan pengalaman menggunakan SIEM.

"Kami harap Dsiem dipakai oleh sebanyak mungkin organisasi, untuk meningkatkan kondisi IT security-nya. Semakin banyak pengguna Dsiem, maka kami dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari software ini dan melakukan perbaikan maupun penambahan fitur yang diperlukan," tutup Toto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: