Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto merespons sejumlah pihak yang meminta menteri-menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk digunakan sebagai kendaraan dinas.
Diketahui, Presiden Jokowi resmi meluncurkan mobil Esemka jenis Bima versi 1.2 dan 1.3. Kedua mobil Esemka itu bertipe pikap atau angkutan barang, yang diperkirakan memiliki harga on the road Rp110 juta sampai Rp150 juta.
"Ya kan baru produksi mobil pikap. Mobil menteri mobil apa? pikap? Menterinya pikap semua, barangnya apa?" ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Baca Juga: Katanya Tak Punya Beban, Harusnya Jokowi Gak Cuma Resmikan Pabrik Esemka
Baca Juga: Soal Esemka, Airlangga Berhasil Jawab Mau Jokowi?
Sambungnya, ia mengatakan kalau ke depan Esemka memproduksi tipe sport utility vehicle (SUV), tidak masalah untuk digunakan sebagai mobil dinas menteri.
"Kan sudah dibuat prototipe SUV," katanya.
Sebelumnya, Anggota Ombudsman RI Alvin Lie mengaku pihaknya sepakat dengan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendukung pengembangan industri otomotif nasional. Bahkan, ia juga mengaku setuju dengan pernyataan Jokowi yang mewajibkan membeli dan menggunakan produk lokal seperti mobil Esemka.
Ia juga menggunggah situs berita Sekretariat Kabinet yang berjudul "Luncurkan Mobil Esemka, Presiden Jokowi : Kalau Beli Barang Produk Lain Ya Kebangetan".
"Sangat sepakat dengan imbauan Presiden @jokowi," tulisnya dalam akun Twitter pribadinya, Sabtu (7/9/2019).
Lanjutnya, ia juga menyebut jika para menteri Kabinet Kerja tak menggunakan mobil Esemka keterlaluan.
"Kalau sampai mobil dinas kabinet pakai mobil selain mobil Esemka ya kebangetan," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: