Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Iran Minta Saudi Beberkan Bukti Serangan Terhadap Kilang Minyak

Iran Minta Saudi Beberkan Bukti Serangan Terhadap Kilang Minyak Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi | Kredit Foto: AFP Photo
Warta Ekonomi, Teheran -

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, pihaknya ingin melihat langsung bukti serangan kilang minyak yang disajikan oleh Arab Saudi. Semalam, Riyadh merilis bukti serangan, yang mereka klaim dilancarkan oleh Iran.

"Mengenai serangan terhadap fasilitas minyak Aramco, jika mereka memiliki bukti nyata keterlibatan Iran, biarkan mereka menunjukkan itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (19/9/2019).

Seperti diketahui, semalam Saudi menunjukkan puing-puing pesawat nirawak dan rudal yang ditemukan penyelidik di situs serangan di kilang minyak Aramco.

Baca Juga: Iran Akui Siap Kejutkan Agresor dengan Serangan Ini

Kementerian Pertahanan setempat mengatakan, puing-puing senjata itu adalah bukti dari kesalahan Iran.

Juru bicara Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi, Kolonel Turki al-Maliki, dalam konferensi pers di Riyadh mengatakan, 25 pesawat tak berawak dan rudal digunakan dalam serangan pada Sabtu dini hari pekan lalu.

Tak hanya puing-puing senjata yang dibeberkan di atas meja, tapi foto udara dan foto close-up dari fasilitas Aramco yang rusak juga ditunjukkan.

Al-Maliki mengatakan, drone-drone yang digunakan dalam serangan adalah kendaraan udara tak berawak (UAV) Delta-Wing Iran. UAV-UAV itu muncul dari utara ke selatan, sebelum akhirnya menyerang fasilitas minyak Abqaiq.

Baca Juga: Iran: Jangan Sampai Terjadi Konfrontasi Militer Skala Besar

Berbicara atas nama Kementerian Pertahanan Saudi, al-Maliki menunjuk Iran sebagai pihak yang bersalah.

"Peran destabilisasi yang dimainkan Iran dan para wakilnya di kawasan ini. Kami telah menyaksikan pertumbuhan yang berbeda dalam agresi Iran. Serangan ini bukan terhadap Aramco atau Arab Saudi, (tapi) serangan terhadap komunitas internasional, seluruh ekonomi dunia, dan perdagangan global," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: